Malam
terakhir, di desa Maluhu, sebelum pamit, di Jemaat GPIB Gloria Maluhu Pendeta
Frans Uktolseja bersama seluruh warga jemaat saling mengungkapkan rasa atau
pesan atau kesan, pada Selasa (26/6/2024) malam.
Masing-masing
perwakilan dari Pelkat dan Sektor menyatakan rasa bersama Pendeta Frans selama
melayani di Jemaat Gloria Maluhu. Ada yang sambil meneteskan air mata
menyatakan kesedihannya selama bersamanya, seolah tidak ingin melepaskannya,
karena waktunya sangat singkat hanya 3 tahun lebih.
Selain
seluruh warga jemaat yang hadir, tampak juga perwakilan dari denominasi gereja
tetangga, warga tetangga yang muslim juga hadir dalam gereja di acara malam
keakraban ini.
Sapto,
perwakilan warga tetangga muslim dalam sambutannya mengatakan, “Terima kasih
selama ini kita bersinergi, bersosialisasi bersama, meskipun kita berbeda dalam
keyakinan tapi kita masih satu dalam kesatuan”.
“Ingat
kita waktu takbiran kemarin, yang selama ini belum pernah kita lakukan bersama,
ini adalah salah satu ide dari Pdt. Frans untuk melaksanakan malam takbiran dan
berjalan lancar, ada bagi-bagi takjil dan gotong royong bersama”, ungkapnya
mengingat.
Dalam
kesempatan ini ada juga perwakilan dari warga non Gloria Maluhu menyampaikan
kesannya. Dia mengatakan, “Merasa kehilangan, walaupun beliau bukan gembala
saya, tapi sebagai tetangga merasakan cinta kasih beliau sungguh luar biasa,
beliau tidak pernah membedakan dari gereja manapun, jujur saya belum pernah
menemui sifat yang friendly, sangat mencintai perbedaan”.
Sementara
Pdt. Frans mengungkapkan rasanya dalam sebuah lagu yang ia nyanyikan, “Desaku Yang Kucinta, Desa Maluhu” yang memiliki
muatan teologis yang dalam tentang keberadaan sebuah tempat yang membuat
seseorang merasa kerasan.
“Terima
kasih sudah menjadi rumah bagi saya, kebersamaan, relasi kita sebagai keluarga
kita bangun”.
“Mohon
maaf atas kesalahan, tutur kata dan tindakan. Terima kasih Gloria yang telah
memberi saya makna hidup, Gloria Maluhu saya pamit, Tuhan Yesus Memberkati”,
ungkapnya.
***
www.tuanisianipar.blogspot.com
www.pariwisatakukar.wordpress.com
FB /
IG / youtube : Tuani Sianipar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar