ERAU ADAT KUTAI

ERAU Adat Kutai dilaksanakan dalam rangka HUT Kota Tenggarong yang ke 242 tahun (28 September 1782) pada tanggal 21 s/d 29 September 2024

Rabu, Juni 26, 2024

 

Malam terakhir, di desa Maluhu, sebelum pamit, di Jemaat GPIB Gloria Maluhu Pendeta Frans Uktolseja bersama seluruh warga jemaat saling mengungkapkan rasa atau pesan atau kesan, pada Selasa (26/6/2024) malam.

 

Masing-masing perwakilan dari Pelkat dan Sektor menyatakan rasa bersama Pendeta Frans selama melayani di Jemaat Gloria Maluhu. Ada yang sambil meneteskan air mata menyatakan kesedihannya selama bersamanya, seolah tidak ingin melepaskannya, karena waktunya sangat singkat hanya 3 tahun lebih.

 

Selain seluruh warga jemaat yang hadir, tampak juga perwakilan dari denominasi gereja tetangga, warga tetangga yang muslim juga hadir dalam gereja di acara malam keakraban ini.

 

Sapto, perwakilan warga tetangga muslim dalam sambutannya mengatakan, “Terima kasih selama ini kita bersinergi, bersosialisasi bersama, meskipun kita berbeda dalam keyakinan tapi kita masih satu dalam kesatuan”.

 

“Ingat kita waktu takbiran kemarin, yang selama ini belum pernah kita lakukan bersama, ini adalah salah satu ide dari Pdt. Frans untuk melaksanakan malam takbiran dan berjalan lancar, ada bagi-bagi takjil dan gotong royong bersama”, ungkapnya mengingat.

 

Dalam kesempatan ini ada juga perwakilan dari warga non Gloria Maluhu menyampaikan kesannya. Dia mengatakan, “Merasa kehilangan, walaupun beliau bukan gembala saya, tapi sebagai tetangga merasakan cinta kasih beliau sungguh luar biasa, beliau tidak pernah membedakan dari gereja manapun, jujur saya belum pernah menemui sifat yang friendly, sangat mencintai perbedaan”.

 

Sementara Pdt. Frans mengungkapkan rasanya dalam sebuah lagu yang ia nyanyikan,  “Desaku Yang Kucinta, Desa Maluhu” yang memiliki muatan teologis yang dalam tentang keberadaan sebuah tempat yang membuat seseorang merasa kerasan.

 

“Terima kasih sudah menjadi rumah bagi saya, kebersamaan, relasi kita sebagai keluarga kita bangun”.

 

“Mohon maaf atas kesalahan, tutur kata dan tindakan. Terima kasih Gloria yang telah memberi saya makna hidup, Gloria Maluhu saya pamit, Tuhan Yesus Memberkati”, ungkapnya.

***

www.tuanisianipar.blogspot.com

www.pariwisatakukar.wordpress.com

FB / IG /  youtube : Tuani Sianipar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar