TARIAN DAERAH KUTAI
TARIAN DATUN JULUT
Cipt. Ibu Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1945
Desa Ritan Baru,
Tabang
Tarian bersama yang dibawakan/ditarikan oleh pria/wanita dalam
jumlah banyak dengan berpakaian adat serta memakai bulu burung ditangannya
sambil menyanyikan lagu-lagu yang diiringi musik sampe, berkeliling arena lamin
yang ditampilkan pada saat upacara keramaian makan beras baru/hasil panen, menyambut
tamu dan lain-lainnya.
TARIAN GONG PUTRI
Cipt. Ibu Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1960
Desa Ritan Baru,
Tabang
Tari yang ditarikan seorang wanita yang termasuk keturunan bangsawan
diatas gong yang berpakaian adat dengan iringan musik sampe.
TARIAN GONG WANITA
Cipt. Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1974
Jempang, Tanjung Isuy
Tarian ini ditampilkan pada saat pemberian nama anak yang baru
lahir yang umrnya 8 hari pada saat itu diadakan tarian diatas gong dengan
tujuan agar sianak tersebut daru mulai bayi hingga dewasa selalu sehat walafiat
yang tidak diganggu oleh roh-roh jahat.
TARIAN PERANG
Cipt. Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1945
Desa Ritan baru, Tabang
Suatu tarian yang ditarikan oleh 2 orang pria dengan
perlengkapan pakaian adat, beluko, periasai, mandau yang saling mengadu
kekuatannya/berperang dengan iringan musik sampe.
TARIAN TEMBAM BATAQ
Cipt. Tiang Meang Dan
Temjan Jajemaq
Tahun dipopulerkan :
1945
Wahau, Muara Wahau
ditarikan sebanyak 20 orang/lebih dengan membuat lingkaran
TARIAN HUDOQ
Cipt. Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1945
Miau Baru, Muara Wahau
Gerak tari ditarikan secara beramai-ramai, berhentak-hentak secara
bersamaan dengan memakai topeng dan baju daun pisang, tarian ini mempunyai arti
untuk mengusir roh jahat, hama penyakit yang merusak tanaman padi dengan
memakai topeng bermotif burung, monyet, babi, dan lain-lain agar rohnya takut/lari.
TARIAN HUDOQ KUWAU
Cipt. Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1970
Miau Baru, Muara Wahau
Dilaksanakan pada saat padi keluar dari batang jaga untuk mengusir
hama penyakit dan roh jahat dari tanaman padi san bentuk hudoq ini seperti
burung.
TARIANG JONG NYELONG
Cipt. Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1950
Liah Bing, Muara Wahau
Tarian yang dibawakan oleh pria/wanita dengan gerakan kaki
sambil menyanyi syair-syair yang memberi semangat tanpa alat musik dengan
bernyanyi secara bersama-sama.
TARIAN TUNGGAL PRIA
Cipt. Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1950
Kampung Baru, Tabang
Tari yang ditimbulkan seorang pria yang berpakaian adat dengan
peralatan mandau, beluko, perisai sebagai tanda penghormatan bagi para tamu
yang berkunjung di desanya.
TARIAN TUNGGAL
Cipt. Limpau Himang
Tahun dipopulerkan :
1960
Datah Bilang, Long
Iram
Tari Tunggal yang ditarikan oleh seorang pria/wanita dengan pakaian
adat, beluko, bulu burung yang melambangkan penghormatan atas tamu yang
berkunjung kedesa mereka.
TARIAN TINGGANG URIP
Cipt. Tutun Temurun
Tahun dipopulerkan :
Miau Baru, Muara Wahau
Tarian ini mengisahkan salah satu pentasbihan pada seseorang
anak lelaki untuk diharapkan menjadi pemimpin dikemudian hari.
TARIAN KANTAU
Cipt. Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1940
Long Segar, Muara
Wahau
Suatu tarian bersama yang ditarikan oleh pria/wanita dengan berpakaian
adat sambil mendendangkan syair-syair pantun yang berbalas-balasan.
TARIAN BELIAN BAWO
Cipt. Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1940
Muara Leka, Muara
Muntai
Pengobatan orang sakit secara tradisional dimana kepala belian
membacakan mantra-mantra tilak bala dengan peralatan dukun yaitu gelang tangan,
lawung lanting dan ulap.
TARIAN BELIAN SENTIU
Cipt. Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1960
Jempang, Tanjung Isuy
Pengobatan orang sakit secara tradisonal oleh seorang dukun
dengan mantra-mantra dimana peralatan yang dipakai dukun adalah gelang kaki,
lawang-lanting elan ulap.
TARIAN ADAT GANTAR
Cipt. Turun temurun
Tahun dipopulerkan :
tahun 70 an
Muara Leka, Muara
Muntai Ulu
Ditarikan dengan 8 orang perempuan/gadis, secara serempak bersama-sama
dengan memakai alat semacam bamboo sebagai tongkat dan ada juga ditangan yang
pendek.
TARIAN JEPEN
Cipt. Seorang Tokoh
Alim Ulama
Tahun dipopulerkan :
1930
Muara Muntai Ulu,
Muara Muntai Ulu
Diratikan bersama berpasangan seragam dengan pakaian adat
biasa, ditampilkan dalam rangka memperingati hari-hari besar dan pesta adat
perkawinan dan biasa digelarkan pada acara lainnya.
TARIAN BELIAN
Cipt.
Tahun dipopulerkan :
1970
Desa Muara Leka, Muara
Muntai
Tarian untuk mengobati orang sakit dan dilakukan dengan satu
orang saja, namun bila untuk dipagelarkan bisa dilakukan dengan 2 atau lebih
dan biasanya dipagelarkan dalam rangka menyambut tamu penting dan kesenian
lainnya.
TARIAN BERUDAT
Cipt.
Tahun dipopulerkan :
1970
Desa Muara Laka, Muara
Muntai
Berpasang-pasangan yang terdiri antara 8 hingga 10 orang berpakaian
seragam yang cukup mencolok agar kelihatan agak ramai sambil bersenandung
seirama secara bergantian, bisa dipagelarkan dalam acara upacara yang besar,
dan dalam rangka memperingati hari-hari besar.
TARIAN HIFAN SE
Cipt. Terun temurun
Tahun dipopulerkan :
1970 an
Long Melan, Muara
Wahau
Tarian dilaksanakan pada prajurit yang datang dari
peperangan dimana setiap prajurit mampu menunjukan keperkasaanya dengan bukti
membawa pulang kepala-kepala musuhnya.
TARIAN KEMBANG BATA
Cipt. Turun temuurun
Tahun dipopulerkan : 1970 an
Nehes Liah, Muara Wahau
TARIAN BERSAMA
Cipt. Turun temurun
Tahun dipopulerkan : 1970 an
Long Noran, Muara Wahau
TARIAN JAT ALAT
Cipt. Ibu Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1960
Miau Baru, Muara Wahau
Tarian Jat Lat dilakukan setelah acara pesta panen yang
terhitung dalam satu tahun musimpanen dimana para penarinya dari wanita semua
memakai baju kulit kayu dengan membawa Mandau sebagai tanda membersihkan
jalannya upacara yang akan dilakukan.
TARIAN JAU KET
Cipt. Turun temurun
Tahun dipopulerkan : 1987 an
Miau Baru, Muara Wahau
TARIAN NGELEROT DOYO
Cipt. Ibu Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1970
Jempang, Tangjung Isuy
Karena jaman dahulu suku dayak tidak ada kain maka mereka mencari
doyo untuk diambil seratnya kemudian dipintal menjadi benang doyo yang panjang
kemudian dipintal menjadi benang kemudian menjadi kain untuk menjadikan bahan
baju. Dari mencari doyo sampai menjadi kain yang mana disebut Ngele-rot dayo,
sehingga tariannya disebut Ngelorot Doyo.
TARIAN ARANG JAMU
Cipt. Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
1930
Jempang, Tanjung Isuy
Pada saat masyarakat didesa diserang penyakit menular dimana
telah diadakan belian bawo, dan Belian Sentiu tidak mempan maka upaya terakhir
diadakan upaya arang jamu di-mana sang dukun dengan mantra-mantranya mengusir
roh penyakit tersebut, yang diadakan dipinggir danau.
TARIAN BUNG KUT BUNG
Cipt. Kepala Adat
Tahun dipopulerkan :
Nehes Liah Bing, Muara
Wahau
Menari sambil menyanyi tanpa menggunakan alat musik dengan nyanyian
yang menceritakan silsilah/cerita suku bahau yang di tampilkan pada saat makan
beras baru hasil panen. Tarian ini diikuti oleh pria/wanita secara
bersama-sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar