Semangat
luar biasa seluruh Majelis GPIB Jemaat Efata Tenggarong hari ini. Senyum dan tawa
sambil bercanda mewarnai keberangkatan mereka menuju “Yayasan Kharisma
Pertiwi/Panti Asuhan Kasih Bunda Utari (Rumah Perlindungan Pemulihan
Psikososial/Rumah Aman)” di Samarinda, Minggu (5/2/2023).
Satu
pickup berisi sembako, seperti beras, minyak, sabun, mie instan, pakaian bekas
layak pakai, mainan anak-anak (boneka), parsel, bantuan dana dan masih banyak
lagi diberikan sebagai pelayanan kasih yang dikumpulkan dari semua anggota
majelis sendiri secara urunan.
Ide
ini muncul dari tarian jari-jari Pdt. Jepry Yuwanto Daminto di group wa majelis
untuk memberi sumbangan atau bantuan kasih berupa sembako bagi mereka yang
berulang tahun di tahun ini ke suatu panti asuhan.
Yonas
Frederik (pemilik Yayasan Kharisma Pertiwi), menurut pengakuannya yayasan ini
sudah berdiri sejak tahun 2001, sampai tahun ini ( pebruari 2023) memiliki anak
asuh sebanyak 91 orang.
“Anak-anak
disini berasal dari berbagai permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat
seperti … bla … bla … bla … (penulis sengaja merahasiakan ini), dan kesultan
ekonomi”, ujar Momot, panggilan akrab Yonas Frederik yang merupakan
purnawirawan polisi secara panjang lebar.
“Anak-anak
yang datang kesini banyak perubahan dengan sendirinya, interaksi sosial yang
mereka dapat disini membuat mereka hilang traumanya. Interaksi mereka yang
tidak didapat di tempat asalnya mereka dapatkan disini, secara otomatis langsung
hilang traumanya”, ujar Momot.
“Disini
mereka makan bebas, makan salah satu menghibur diri mereka, sandang papan
mereka dapatkan disini dibandingkan ditempat mereka dulu, disini anak-anak
dilatih untuk menggalakkan potensi diri mereka”, katanya lagi.
“Anak-anak
disini wajib sekolah, ada yang sudah selesai kuliah, ada yang sudah bekerja
seperti seorang polisi, perawat, guru, dan yang sudah berkeluarga saat Idul
Fitri mereka datang kesini sehingga membuat suasana menjadi ramai. Disini kami
tidak melihat perbedaan suku dan agama, semua kami tampung, kami latih mereka”,
katanya lagi.
Pdt.
Jepry Yuwanto Daminto menyampaikan maksud kedatangan, bahwa kami datang kesini
membawa rasa syukur suka cita kami, tanda syukur kami diawali di group wa bahwa
kita semua ulang tahun di tahun ini, kita buat rasa syukur.
“Tahun
depan kita ajak semua keluarga kita, supaya kita bisa melihat bahwa ada
keluarga kita diluar sana yang berkekurangan, jangan berhenti sampai disini,
kita dukung proses kebutuhan disini”, ujar Jepry berharap
www.tuanisianipar.blogspot.com
www.pariwisatakukar.wordpress.com
FB / IG / youtube : Tuani Sianipar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar