“Tuhan
Mengasihimu”, ujar Pendeta Jepry Yuwanto Daminto sambil menorehkan Abu
berbentuk salib di kening setiap warga jemaat, dan jemaat menjawabnya “Amin”.
Itu
dilakukan oleh Pendeta Jepry kepada ratusan warga jemaat GPIB Efata Tenggarong yang
hadir di Ibadah malam Rabu Abu sebagai peringatan bahwa manusia tidaklah lebih
daripada debu di hadapan Allah, Rabu (1/3/2023).
Pendeta
Jepry, dalam renungan Yunus 2:1-10 menguraikan tentang Yunus dalam pelariannya.
Agar lebih mudah jemaat dalam menangkap Firman yang disampaikan, Pendeta Jepry
menguraikan kisah Yunus ini dalam lima episode antara lain, Panggilan,
Pelarian, Pengakuan, Pertobatan/Ucapan Syukur, dan Pemberitaan Firman Tuhan.
“Tuhan
tidak menginginkan penghukuman terjadi kepada umat manusia, pemulihan manusia
tidak sama dengan pemulihan Tuhan”, ujar Pendeta Jepry dalam renungannya.
Perlu
diketahui, RABU ABU merupakan awal masa 40 hari atau masa enam minggu
Prapaskah. Abu yang secara simbolik ditaruh diatas kepala atau dijadikan alas
tempat tidur menunjukkan perendahan diri kepada Tuhan: sebagai peringatan bahwa
manusia tidaklah lebih daripada debu di hadapan Allah.
TUHAN
MENGASIHIMU
www.tuanisianipar.blogspot.com
www.pariwisatakukar.wordpress.com
FB / IG / youtube : Tuani Sianipar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar