Luar
biasa buat panitia atas terlaksananya Perayaan Natal Jemaat di GPIB Efata
Tenggarong (28/12), kerjasama sesama panitia terlaksana dengan baik, terlaksana
sesuai dengan protokol kesehatan.
Penataan
parkir, penerima tamu, multimedia, susunan acara mengalir, master of ceremony,
kantoria, semuanya berjalan dengan baik.
Di
hari Natal kedua (26/12) aparat Kepolisian masih berjaga-berjaga untuk
memastikan pelaksanaan perayaan natal berjalan dengan baik dan aman.
Sampai
saat ini suasana pelaksanaan perayaan natal GPIB Jemaat Efata Tenggarong berjalan
dengan baik dan aman, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pendeta
Jepry Yuwanto Daminto, memimpin ibadah sekaligus memberikan Baptisan Kudus
kepada tiga anak untuk di baptis.
“Natal
adalah pemberian kasih Allah kepada manusia, maka harus ada tangan yang
menerima kasih Allah dalam kehidupannya”, ujar pendeta Jepry Yuwanto Daminto
dalam renungan malam natal (24/12) di GPIB Jemaat Efata Tenggarong.
Disampaikan
juga, ada tiga tipikal orang yang tidak bisa menerima anugerah Tuhan, pertama, (Orang
yang tinggi hati) harus sesuai dengan keinginan hatinya dan akal budinya, kedua
(Orang yang berkuasa dan berpengaruh) tidak butuh Tuhan, menyembah apa yang dia
miliki, tidak bisa menerima anugerah Tuhan, dan ketiga (Orang yang hidupnya
nyaman) berdoa malas, tidak membuka hati untuk Tuhan.
Guna
meriahkan hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus di GPIB Jemaat Efata Tenggarong
telah melaksanakan beberapa lomba (18/12), seperti lomba baca Alkitab yang
diikuti sebanyak 24 peserta dan Vocal Group diikuti sebanyak 8 group.
Sebelumnya
telah dilakukan bakti sosial dengan membersihkan sampah di tempat rekreasi umum,
seperti Taman Pintar dan Creative Park.
Sejak
awal keberagaman di GPIB Jemaat Efata Tenggarong sudah terlihat dan saling
terikat satu sama lain dalam jalinan kasih Tuhan, betapa indah dan semuanya
baik, keberagaman itu membuat jemaat Efata semakin kuat dan indah.
Dari
latar belakang keberagaman itu, Perayaan Natal Anak Sekolah Minggu (ASM) GPIB
Jemaat Efata Tenggarong (11/12) diwarnai dengan tampilan pakaian adat daerah
masing-masing, seperti Toraja, Batak, Jawa, Dayak, Manado, dan Cina.
Penerapan
protokol kesehatan dalam pelaksanaan ibadah perayaan natal GPIB Jemaat Efata
Tenggarong Bajem Hosana Loa Ulung (10/12) sudah berjalan dengan baik sesuai
dengan standar protokol kesehatan.
Setiap
jemaat yang masuk ke gereja namanya sudah terdaftar, menunjukkan kartu vaksin,
mengukur suhu tubuh, pakai masker, jaga jarak. Jumlah jemaat sekitar 98 orang
(50% dari kapasitas biasanya), dari luar nampak halaman gereja sepi. Tidak
terlihat tenda dan bangku yang tersusun dihalaman gereja.
Tesalonika
adalah nama panggilan anakku, bertanya …
Tesa
: “mau kemana Pak!?”
Bapak
: “mau ke Loa Ulung”
Tesa
: “ngapain!”
Bapak
: “ada Natal Sekolah Minggu”
Tesa
: “bawa plastik”
Bapak
: “buat apa”
Tesa
: “untuk bungkus”
Bapak
: “aahhhhhkk”
“Pemulihan
dibutuhkan segenap manusia, dirindukan seluruh manusia, jaga pemulihan dan
lakukan firman Tuhan karena itu yang kekal untuk bersama dengan Tuhan, kasih
Tuhan tidak bisa dibatasi, pemulihan Tuhan tidak bisa dibatasi”, ujar pendeta
Jepry Yuwanto Daminto (KMJ) diibadah Minggu Adven kedua (5/11) GPIB Jemaat
Efata Tenggarong.
Guna
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten
Kutai Kartanegara telah melaksanakan kegiatan “Optimalisasi Penyusunan Laporan
Kinerja berbasis Aplikasi dan Penatausahaan keuangan” yang diikuti pejabat
eselon II, III dan IV serta beberapa staf sebagai operator tanggal 25 s/d 28
Nopember 2021di Jatra Hotel Balikpapan.
Datang
dari Sebulu dan Loa Ulung berkumpul bersama dengan Tenggarong untuk
melaksanakan ibadah peneguhan (21/11) para pengurus dan pelayan pelkat GPIB
Jemaat Efata Tenggarong periode 2020-2022.
Sebanyak
80 lebih telah diteguhkan dan diberkati para pengurus dan pelayan untuk
melaksanakan pengajaran tentang karunia Yesus Kristus, apa maunya Yesus
Kristus.
Sebanyak
80 orang lebih para pengurus dan pelayan kategorial GPIB Jemaat Efata
Tenggarong dan yang ada di Bajem Hosana Loa Ulung serta Maranatha Sebulu
mengikuti pembinaan “Panggilan dan Pengutusan” dan “Peran Keluarga” (20/11)
yang disampaikan oleh pendeta Jefry Yuwanto Daminto (KMJ).
Di
penghujung tahun ini (2021) melihat kasus covid 19 sudah mulai menurun, geliat
perayaan natal sudah mulai nampak, terlihat beberapa panitia natal sudah mulai melakukan
pencaharian dana melalui bazar dihalaman gereja setelah selesai ibadah minggu.
Ibadah
minggu hari ini (24/10) berjalan seperti biasanya dengan mengikuti protokol kesehatan
serta jumlah jemaat yang terbatas. Ibadah dipimpin oleh pendeta Jepry Yuwanto
Daminto (KMJ Efata Tenggarong) sekaligus memperkenalkan PHMJ baru periode
2020-2022.
Beliau
menyampaikan, perbedaan manusia dalam menyelesaikan masalah berbeda, orang yang
belum berjumpa dengan Tuhan bersungut-sungut, sedangkan orang yang sudah
berjumpa dengan Tuhan berseru-seru. Bangsa Israel bersungut-sungut kepada
pemimpinnya (Musa) dan Musa berseru-seru kepada Tuhan.
Tahun
2010 layar itu dibentangkan dalam satu perahu pelayanan kategorial Persekutuan
Kaum Lanjut Usia (PKLU) GPIB. Hingga kini layar itu sudah membentang selama sebelas
tahun mengarungi dunia ini (2021).
Terkhusus
Jemaat Efata Tenggarong (17/10) merayakan masa tua bahagia mereka dalam suatu
ibadah minggu pagi yang dipimpin oleh pendeta Delila Yosarela Benu.
Delapan
tahun yang lalu (2013), desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu berubah wujud
menjadi desa wisata, selama itu juga banyak pembenahan yang sudah dilakukan
termasuk infrastruktur jalan, pertanian, promosi, pembentukan pokdarwis.
Masih
dalam suasana pandemi dengan mengikuti protokol kesehatan dan dengan pembatasan
jumlah jemaat yang hadir Ibadah minggu sekaligus pelaksanaan Perjamuan Kudus
(10/10) dipimpin oleh Pendeta Jepry Yuwanto Daminto (KMJ GPIB Efata Tenggarong)
dan pada malam hari dipimpin oleh Pendeta DelilaYosarela Benu.
Tuhan
Yesus tidak boleh dibagi-bagi, tidak boleh terbagi, Tuhan Yesus adalah kepala
gereja, Baptisan dalam nama Yesus adalah materainya, supaya kita melihat kasih
Allah, pengampunan Allah.
www.tuanisianipar.blogspot.com
www.pariwisatakukar.wordpress.com
Pendeta
Jepry Yuwanto Daminto (KMJ) memimpin Ibadah Minggu (26/9) sekaligus memberikan
Baptisan Kudus kepada satu keluarga warga jemaat GPIB Efata Tenggarong.
Jepry
Yuwanto Daminto menyampaikan renungan bahwa, Musa mengulang kembali
perbuatan-perbuatan Tuhan selama perjalanan dari tanah Mesir ke tanah Kanaan
kepada generasi kedua bangsa Israel sebelum Musa meninggal.
Meski
dalam situasi pandemi, dengan melakukan protokol kesehatan, ibadah syukur HUT
Pelkat Pelayanan Anak (PA) yang ke 62 (18/9) dilaksanakan dengan membatasi
jumlah anak layan yang hadir di dalam gedung gereja GPIB Efata Tenggarong dan
selebihnya anak layan mengikuti melalui zoom dari rumah masing-masing.
Ibadah
syukur dipimpin oleh Pendeta Jepry Yuwanto Daminto (KMJ) dan dipandu oleh
kakak-kakak layan, dan dihadiri oleh Penatua Kornelius Kalalembang (ketua IV),
serta sebagian orang tua anak.
Setelah
selesai panitia melakukan pekerjaan utus sambut pendeta GPIB antara Pendeta
Albert Gosseling, S.Th dengan Pendeta Jepry Yuwanto Daminto, S.Si-Teol pada
tanggal 13 Juni yang lalu, kini setelah selesai menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kegiatan (24/7) kepada pendeta Jepry Yuwanto Daminto (KMJ)
dan disaksikan beberapa anggota PHMJ serta anggota panitia lainnya secara resmi
dibubarkan.
Sejak
13 Agustus 2019 atau selama duapuluh satu bulan kebersamaan melayani di GPIB
Jemaat Efata Tenggarong, kepada seluruh warga jemaat Efata Saya ucapkan banyak
terima kasih atas kebersamaannya, secara pribadi saya ucapkan terima kasih
kepada warga jemaat seperti (satu persatu warga jemaat disebutkan) atas
kepeduliannya untuk gereja ini, dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya
sebutkan. Banyak pekerjaan besar untuk Tuhan telah menanti kita, jangan pernah
berhenti berjuang untuk gereja ini, ucar Pendeta Albert Gosseling, didampingi
isteri yang juga seorang Pendeta Yanres, dalam sambutannya.
Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia
Nasional ke-25 yang ditetapkan oleh pemerintah pada tanggal 29 Mei 1996
direspon dengan pemotongan tumpeng oleh Persekutuan Kaum Lanjut Usia (PKLU) GPIB
Jemaat Efata Tenggarong (30/5) sekaligus bersamaan dengan pelaksanaan ibadah
minggu pagi.
Tahun
ini (2021) pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri dengan Hari Kenaikan Tuhan Yesus
bersamaan hari pelaksanaannya (13/5). Hidup berdampingan menunaikan ibadah
masing-masing berjalan dengan damai. Umat Islam menunaikan perayaan Idul Fitri,
sementara umat nasrani menunaikan ibadah Kenaikan Tuhan Yesus.
Ibadah
Kenaikan Tuhan Yesus berjalan dengan baik, selalu mengikuti protokol kesehatan,
sesekali nampak aparat kepolisian mengitari gedung gereja, mengamati kalau ada
sesuatu yang mencurigakan.
Tidak
seperti biasanya ibadah perayaan paskah tahun ini berbeda dengan tahun
sebelumnya. Perayaan paskah sebelum masa covid 19 selalu ramai didatangi
jemaat, gereja penuh, sehabis ibadah selalu ada kegiatan lomba-lomba, ada yang
duduk-duduk ngobrol sambil minum kopi dan teh, makan telur, bubur kacang ijo,
nasi kuning, anak-anak sekolah minggu penuh dengan ceria, lari sana lari sini,
dapat hadiah, suara toa terdengar bak petir memandu lomba, teriakan dukungan
sektor terhadap perwakilannya mengikuti lomba. Raut wajah terlihat capek
mengikuti kegiatan tapi penuh dengan ceria dan semuanya tertawa riang.
Di
tengah kebahagiaan pertambahan usia dan kesehatan yang diberikan Tuhan kepada
Diaken Jimmy Tangkulung. Keluarga mengadakan ibadah syukur atas berkat Tuhan (3/4)
dengan mengundang beberapa anggota PKB dan para gembala dari beberapa gereja
tetangga. Juga turut hadir Pendeta Albert Gosseling dan Ibu Pendeta Yanres
Gosseling didampingi beberapa majelis lainnya.
Terlihat
aparat keamanan seperti Polisi, TNI dan Satpol PP sudah bersiaga di depan
halaman gereja untuk menjaga dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,
mengingat peristiwa bom yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Setiap jemaat
yang masuk sudah diawasi pergerakannya.
Jangan
berbuat jahat di rumah Tuhan, kita adalah saksi-saksi Tuhan, tidak ada saksi
palsu, saksi palsu akan mendapatkan hukuman. Di dunia orang berdusta tidak
dihargai apalagi di Surga atau dihadapan Tuhan, ujar Pendeta Albert Gosseling
(KMJ GPIB Jemaat Efata Tenggarong) saat menyampaikan renungan dalam ibadah
minggu sekaligus peneguhan warga sidi baru (28/3) kepada 22 warga sidi baru.
Dua tahun tiga bulan saya melayani di Efata
Tenggarong, Tuhan menempatkan saya yang pertama di Tenggarong, diperkaya dalam
segala hal, ada suka duka, tawa, air mata, ini proses Tuhan untuk melengkapi
saya sebagai pelayan Tuhan. Saya ucapkan terima kasih yang telah mendukung
pelayanan saya dalam segala hal, setiap bantuan dan topangan. Mohon maaf kalau
ada kesalahan dalam perkataan, perbuatan saya selama ini, ujar Pendeta Pricilia
Bukit, S.Si-Teol dalam sambutannya dihari terakhir sebagai pelayan Tuhan di
GPIB Jemaat Efata Tenggarong (21/3).