Tesalonika
adalah nama panggilan anakku, bertanya …
Tesa
: “mau kemana Pak!?”
Bapak
: “mau ke Loa Ulung”
Tesa
: “ngapain!”
Bapak
: “ada Natal Sekolah Minggu”
Tesa
: “bawa plastik”
Bapak
: “buat apa”
Tesa
: “untuk bungkus”
Bapak
: “aahhhhhkk”
Lalu
Saya berangkat naik motor, bayar feri Rp.3000,- untuk menyebrang sungai
mahakam. Sampai di depan gereja, saya disambut dengan alat pengukur suhu tubuh,
lalu namaku dicatat, kemudian masuk gereja, menunggu sebentar, lalu ibadah
dimulai.
Nuansa
merah dan hijau mewarnai suasana Natal Anak Sekolah Minggu (ASM) GPIB Jemaat
Efata Tenggarong Bajem Hosana Loa Ulung (7/11). Ibadah berlangsung dengan
sangat sederhana, durasi ibadah dibatasi, pujia-pujian dan tarian ASM dibatasi,
orang tua tidak diundang, tidak ada undangan gereja tetangga.
“Kami
mengikuti anjuran pemerintah, dengan membatasi jumlah jemaat, memakai masker,
mencuci tangan, mengukur suhu tubuh, tidak menimbulkan kerumunan dengan
mengundang lainnya, ujar pendeta Carolina LG S Tarukla’bi, yang sedang
mengandung anak pertamanya.
Disampaikannya
juga, dalam perayaan natal ini, orang
tua ASM tidak kami undang, cukup mengantar anaknya saja, kami mengadakan natal
ini sesederhana mungkin, kerinduan ditahun kemarin tercapai ditahun ini (2021)
Dengan
mengusung tema: Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan, pendeta
Carolina menyampaikan, harus mempunyai pengharapan kepada Tuhan, cinta kasih sayang
yang tulus, kita harus mengasihi saudara kita.
SELAMAT
NATAL, 25 Desember 2021
dan
TAHUN
BARU, 1 Januari 2022
Selamat Natal 2021
BalasHapus