Dua tahun tiga bulan saya melayani di Efata Tenggarong, Tuhan menempatkan saya yang pertama di Tenggarong, diperkaya dalam segala hal, ada suka duka, tawa, air mata, ini proses Tuhan untuk melengkapi saya sebagai pelayan Tuhan. Saya ucapkan terima kasih yang telah mendukung pelayanan saya dalam segala hal, setiap bantuan dan topangan. Mohon maaf kalau ada kesalahan dalam perkataan, perbuatan saya selama ini, ujar Pendeta Pricilia Bukit, S.Si-Teol dalam sambutannya dihari terakhir sebagai pelayan Tuhan di GPIB Jemaat Efata Tenggarong (21/3).
Pesan saya, agar terus semangat melayani, jangan sampai kendor.
Disela-sela ibadah, pendeta Pricilia Bukit meminta kepada jemaat yang hadir untuk menyanyikan sebuah kidung pujian sebagai persembahan terakhir di jemaat Efata Tenggarong.
Sebagai informasi, ibadah minggu tatap muka langsung baru pertama kali ini dilaksanakan setelah kurang lebih satu tahun ibadah melalui youtube. Dengan memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi ini, jumlah jemaat dibatasi hanya sampai kisaran 80 orang, dan kebetulan ibadah tadi pagi dihadiri jemaat sebayak 60 orang.
Diaken Deddy S Mananeke (Ketua V) dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf selama pelayanan ada perbuatan, perkataan, tingkah laku yang kurang berkenan. Terima kasih atas pelayanan selama ini, tetap semangat melayani di tempat yang baru.
SELAMAT
MELAYANI
TUHAN
YESUS KRISTUS MEMBERKATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar