Yesus menyadari, bahwa ibarat dalam lari estafet, penyerahan tongkat itu amat menentukan. Sebab sekali tongkat itu terjatuh, maka selesailah semuanya. Betapapun laju pelari yang terdahulu.
40 hari itu adalah saat penyerahan tongkat esrafet.
Anehnya selama 40 hari itu, Yesus tak banyak berpidato.
Murid-muridnya tidak dikonsinyir dalam suatu peraturan yang ketat.
Yesus menyadari, kata-kata tidak mengubah manusia. Sebab itu, Ia lebih memilih pendekatan, daripada penataran. Perjumpaan pribadi, daripada indoktrinasi.
Melalui perjumpaan pribadi itulah, yang tercerai berai dipersatukan.
Yang jatuh dibangunkan.
Yang ragu-ragu dikuatkan.
Yang terluka diobati.
Semua hubungan ditata dan disambung kembali. Baru setelah itu, sejarah baru pun dimulai
hendri sianipar
SELAMAT NATAL
Sabtu, Juni 13, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar