Keluarga besar dinas
pariwisata baik itu kepala dinas, eselon III, eselon IV dan seluruh staf hadir
mengikuti Halal Bi Halal 8 Syawal 1439 H(22/6) yang dilaksanakan di ruang serba
guna Dinas Pariwisata Kab. Kutai Kartanegara. Diawali dengan pembacaan Khatam
Al Qur’an dan ceramah.
Syukur kepada Allah atas
kesehatan yang diberikan kepada kita, memaafkan dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja, tapi momentum kesempatan ini kita manfaatkan untuk silaturahmi,
tatap muka, salaman, menyampaikan permohonan maaf, ujar Sri Wahyuni (kepala
dinas) dalam sambutannya. Disampaikan juga, ucapan terima kasih dan apresiasi kepada rekan-rekan atas terlaksananya acara
Halal Bi Halal ini, mudah-mudahan amal ibadah kita diterima Allah.
Selama lima tahun
(2013-2018) Pendeta Henry Teddy Tamaela, S.Si Teol melayani di GPIB “SION”
Jahab Tenggarong-Kab. Kutai Kartanegara-Kalimantan Timur. Suka duka sudah
dialami selama melayani bersama jemaat. Kebaikan Tuhan selama melayani sangat
nyata buat keluarga saya, ujar Henry. Kerja sama para presbiter, pelkat dan
seluruh warga jemaat, kadang kita ada selisih pendapat kalau rapat tapi semua
bisa kita atasi, ada yang antar makanan, mohon maaf kalau selama ini ada tutur
kata saya yang kurang berkenan di hati bapak ibu, biarlah Tuhan memberkati kita
semua, ujar Henry dalam sambutannya saat ibadah sekaligus utus sambut (17/6) dari
Pendeta Henry Teddy Tamaela,S.Si Teol kepada
Pendeta Della Donna Patricia Telaumbanua-Tombeng S.Si Teol. Terhitung
satu juli Pendeta Henry akan melayani di jemaat Ebenhaezer Palangkaraya.
Kegiatan rutin “IBADAH
SYUKUR” tiap tahun setelah menerima berkat Tuhan dari hasil ladang melimpah yang
diterima oleh Jemaat GPIB Efata Tenggarong Bajem Hosana Loa Uung (12/6) Kab.
Kutai Kartanegara berjalan dengan lancar yang dipimpin oleh Pendeta Yosep Aeng,
S.Th.
Pantai Pemedas Samboja
Kab. Kutai Kartanegara menjadi sasaran pengungsian sementara jemaat GPIB Efata
Tenggarong untuk melaksanakan perayaan Paskah (1/4). Sebanyak 3 bus dan puluhan
mobil pribadi mengungsi yang dipimpin oleh Pendeta Yosep Aeng,S.Th.
Dalam Perayaan Paskah
ini ada beberapa lomba yang dipertandingkan. Kegiatan lomba seperti, tarik
tambang dan bakiak menjadi lomba yang menarik perhatian penonton, gelar tawa
dan keseriusan terlihat dari para peserta lomba, ada yang jatuh sampai berlumur
pasir basar di lomba tarik tambang, lain lagi seperti bakiak ada peserta lomba
yang tidak bergerak sama sekali dan sampai jatuh, tersentak para penonton
langsung tertawa.
Terima kasih buat
panitia yang telah mempersiapkan segalanya sehingga kegiatan ini berjalan
dengan lancar.
Selama satu tahun mereka
dibekali pembelajaran melalui pendidikan katekisasi di gereja, sebelum mereka
diteguhkan mereka terlebih dulu diuji, sebab kedepan mereka (para katekisan)
akan mengemban tugas panggilan gereja, mereka akan mempertanggungjawabkan
imannya dihadapan Tuhan, banyak tantangan dalam kehidupan mereka kedepan,
makanya mereka akan diuji, ujar Pendeta Yosep Aeng,STh (KMJ GPIB Efata
Tenggarong) saat memimpin Peneguhan dalam Ibadah Minggu (25/3).
Mengawali ibadah
keluarga dan pelayanan kategorial tahun 2018 di Jemaat GPIB Efata
Tenggarong-Kab. Kutai Kartanegara, diadakan ibadah pembukaan gabungan (24/1)
yang dipimpin oleh Pendeta Yosep Aeng,S.Th dari Yesaya 45:22-25, disampaikan,
bangsa Israel ketika berada di pembuangan, banyak bangsa asing yang mencemooh
mereka, meremehkan meraka, menghina meraka, bahkan bangsa Israel sendiri kecewa
ketika mereka tidak dibebaskan dari perbudakan, Allah berharap agar bangsa
Israel bahkan bangsa asing pun agar berpaling/menoleh kepada Allah, karena
Allah lah yang memiliki segala sesuatu.
Pendeta Duma
Samosir,S.Th (Ketua Jemaat HKBP Tenggarong yang baru dua bulan bertugas)
memimpin ibadah perayaan natal Kerukunan Masyarakat Batak (KMB) Tenggarong Kab.
Kutai Kartanegara (13/1) mengatakan bahwa KMB merupakan “pasadahon roha halak
batak na adong di pangarantoan on”, ini merupakan asset, harta.
Perayaan-perayaan natal
di Kabupaten Kutai Kartanegara sampai saat ini berjalan dengan aman, hal ini
atas dukungan dari aparat kepolisian yang selalu siaga disetiap lokasi gereja,
juga didukung dari satuan polisi pamong praja. Hal yang sama dengan pengawasan
dari aparat kepolisian ibadah perayaan natal GPIB Efata Tenggarong Kab. Kutai
Kartanegara (29/12) berjalan dengan baik dan aman.
Kabupaten Kutai
Kartanegara, khususnya Desa Loa Ulung masih kental toleransi beragamanya, salah
satu contoh ketika perayaan natal Bajem Hosana Loa Ulung dihadiri oleh Ibu
Hermi (Kepala Desa Loa Ulung mewakili pemerintahan) dengan memakai kerudung
ikut masuk ke dalam gereja dan duduk dibangku paling depan mengikuti ibadah
perayaan natal sampai selesai, ini yang ketiga kali beliau ikut merayakan natal
dan memberikan sambutan. Sebelum Ibu
Hermi menjabat kepala desa, Bapaknyalah yang menjabat selama 2 periode di desa
yang sama, dan diteruskan oleh Ibu Hermi. Hermi banyak menerima masukan dan
pengetahuan tentang toleransi beragama dari bapaknya. Bapaknya yang
mengajarinya bagaimana cara merajuk kebersamaan diberbagai keberagaman.
Pukul 15.00 wita Ibadah
Perayaan Natal Anak Sekolah Minggu (ASM) GPIB Efata Tenggarong Kab. Kutai
Kartanegara (9/12) dimulai sesuai dengan warta jemaat. Pukul 14.05 bersama dua
putri kami menuju gereja dengan menggunakan sepeda motor tua, saat itu langit
terlihat mendung, dari jauh nampak hujan sudah turun, dalam perjalanan saya sampaikan
kepada anak saya supaya beli susu dulu, tapi anak saya bilang, “tidak usah Pak”
nanti kita kehujanan, kita langsung ke gereja aja! Saya jawab: oh iya! Kita
langsung saja. Pukul 14.15 wita kami
sudah sampai di gereja, dan gereja masih terlihat sepi, hanya terlihat
beberapa ASM. Berselang delapan menit kemudian hujan turun, terbayang jadi apa
tidak perayaan natal ini, ternyata tidak lama hujan berhenti, dan para ASM
Efata Tenggarong sudah mulai berdatangan bersama orang tuanya, kemudian disusul
undangan dari jemaat Gloria Tenggarong desa Maluhu, Pospelkes Hosana Loa Ulung,
gereja sudah terlihat penuh.
Sebanyak 54 orang pekerja yang dipilih Tuhan untuk menuai diladangnya,
pekerja itu ialah Diaken Penatua yang akan membantu tugas panggilan Tuhan
dengan baik, mengemban tugas pelayanan Tuhan dengan baik, meneladani teladan
Tuhan buat kehidupan kita/jemaat. Maka sebelum mereka melakukannya, mereka akan diteguhkan terlebih dahulu dalam
kuasa penyertaan Tuhan, agar Tuhan selalu menopang dan membantu mereka
Satu lagi pegawai
teladan Dinas Pariwisata Kab. Kutai Kartanegara memasuki masa purna tugas, H.
Syahliansyah, S.Sos., M.Si (58 Tahun) atau yang akrab disapa dengan H. Sely.
Selama 36 tahun 5 bulan berkarier di Pemkab Kutai Kartanegara, karier berawal
di BAPPENAS selama 29 tahun kemudian mutasi ke Dinas Pariwisata selama 7 tahun.
Dinas Pariwisata sebagai wadah terakhir H. Sely mengahiri kariernya dengan
jabatan terakhir Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif (IVb).
KONSER MUSIK GEREJA
The Church Choir Concert
(Damai Sejahtera untuk Indonesia)
Guna memeriahkan HUT
Kemerdekaan RI ke 72 tahun serta membangun rasa nasionalis yang lebih kuat,
GPIB Jemaat EFATA Tenggarong Kab. Kutai Kartanegara (19/8) mengadakan ‘Konser
Musik Gereja’. Konser ini membawakan lagu-lagu Nasional seperti, Rayuan Pulau
Kelapa, Kulihat Ibu Pertiwi, Bangun Pemuda Pemudi, Serumpun Padi, Indonesia
Subur, Tanah Airku, dan yang lainnya.
Ditengah kesibukan
pegawai Dinas Pariwisata (9/8), tidak seperti biasanya ada keramaian kejutan
yang diberikan para pegawai kepada Bapak Syahliansyah (panggil Seli) yang
kebetulan saat ini berulang tahun dan sekaligus memasuki masa pensiun (58
tahun).
Sri Wahyuni (Kadis
Pariwisata) dalam sambutannya menyampaikan, selamat ulang tahun kepada Bapak
Seli, semoga panjang umur, melalui kerjasamanya
dengan tim Lembaga Seni Budaya Kumala (LSBK) kepariwisataan Kukar dapat
berjalan dengan baik, dan tetap menjadi motor LSBK buat Kukar.
Sebanyak lima puluh
lebih ASM (Anak Sekolah Minggu) GPIB Efata Tenggarong Kab. Kutai Kartanegara
mengikuti Bible Camp (22/6) yang berpusat di lokasi gedung gereja, tema yang
diusung : “Jesus is my Friend”. Kegiatan berlangsung selama dua hari (22-23/6)
dengan tujuan untuk mengajak anak layan dapat lebih menjalin keakraban,
sosialisasi, kreatifitas dalam meningkatkan iman mereka, atau lebih dekat
dengan Tuhan sebagai sahabat.