Pendeta Duma
Samosir,S.Th (Ketua Jemaat HKBP Tenggarong yang baru dua bulan bertugas)
memimpin ibadah perayaan natal Kerukunan Masyarakat Batak (KMB) Tenggarong Kab.
Kutai Kartanegara (13/1) mengatakan bahwa KMB merupakan “pasadahon roha halak
batak na adong di pangarantoan on”, ini merupakan asset, harta.
Pendeta Duma, dalam
renungan natal dari Yeremia 29:7 menjelaskan, kita yang datang merantau ke
Kutai Kartanegara harus memberikan kontribusi buat kota ini. Bangsa Israel yang
dibuang ke babel dan ditindas disana, tapi walaupun begitu mereka harus
memberikan kontribusi buat kesejahteraan babel, mendoakan kota babel agar
sejahtera, karena kalau kota babel sejahtera maka bangsa Israel juga pasti
sejahtera. Tanggung jawab kita untuk mendoakan kota Tenggarong Kutai
kartanegara karena kita tinggal disini, kehadiran kita harus bisa
mensejahterakan kota ini, kita doakan agar ikatan sosial berjalan dengan baik
agar berdamai, harmonis berjalan dengan baik.
Perayaan natal berjalan
dengan baik dan aman, nampak pihak keamanan dari kepolisian Kutai Kartanegara
siaga didepan gedung gereja dan sesekali mengitari gedung gereja mengamankan
agar pelaksanaan perayaan berjalan dengan baik, seluruh susunan tata ibadah
berjalan dengan lancar dan tertib, beberapa liturgi (pajojorhon) dari yang muda
sampai yang tua dan beberapa tampilan paduan suara dan vocal group ikut
memeriahkan perayaan ini. Tidak ketinggalan yang ditunggu tunggu setiap
pelaksanaan natal batak selalu ada tortornya, langsung ma mangurdok gotting
nai, pittor makkaluaran ma akka na rara dohot na biru i.
Turut hadir punguan dos
ni roha dari kecamatan Sebulu dan Teluk dalam, utusan dari beberapa etnis
lainnya serta beberapa undangan lainnya.
Riduan Sinaga (ketua
panitia) dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada panitia dan semua
yang hadir malam ini, kepada para donatur sehingga perayaan berjalan dengan
baik, mudah-mudahan tahun depan perayaan natal KMB berjalan dengan baik dari
tahun ini, mari semua warga batak kita bergandengan tangan membantu mendukung
program-program pemerintah, melalui natal ini kita semua bergandengan tangan
membesarkan Kutai Kartanegara.
Sementara itu, T.
Rajagukguk (ketua KMB) menjelaskan, bahwa KMB Kutai Kartanegara baru dibentuk
20 Oktober 2017 di Tenggarong, dari 21 marga (187 KK) di Kutai Kartanegara,
Kecamatan Sebulu (107 KK), Kec.Muara Kaman SP1 sampai SP5 (68 KK), Kec.Muara
Badak (200 KK), Kec.Muara Jawa (110 KK), Kec.Kota Bangun (60 KK), Kec.Loa Janan
(82 KK), Kec.Muara Kaman sampai Kembang Janggut (?), ini semua belum termasuk
warga batak yang belum berkeluarga.
T. Rajagukguk, dalam
kesempatan ini menyampaikan di hadapan Heldiansyah (mewakili Plt.Bupati Kutai
Kartanegara), memohon dengan hormat agar disampaikan kepada pimpinan bahwa KMB
Kutai Kartanegara sangat membutuhkan wadah untuk mengembangkan kesenian daerah
kami, untuk anak-anak kami, agar diberikan kami lahan untuk membangun wadah
tersebut, kami juga sangat membutuhkan seperangkat alat-alat musik daerah kami,
karena selama ini kami latihan pindah-pindah dari rumah ke rumah.
KMB dibentuk untuk
memikul bersama kalau ada kedukaan, musibah atau sejenisnya, maka kita selaku
anggota dalam ADRT ada iuran/kewajiban/hak, iuran wajib sebesar Rp.5.000,-/ bulan,
dana ini semua akan kita gunakan kegiatan sosial kita, dan setiap enam bulan
sekali diaudit.
Heldiansyah, mewakili
Plt.Bupati Kutai Kartanegara membacakan sambutannya, agar kerukunan dan
kedamaian terus terjaga, kita tidak dapat dipisahkan dan kerukunan umat
beragama atau bermasyarakat, kita semua harus benar-benar menjiwai dalam
kehidupan bermasyarakat agar pembangunan terealisasi dengan baik, mari kta
bersatu padu agar persatuan terwujud melalui kerukunan Batak yang ada di Kutai
Kartanegara. Melalui KMB kekayaan budaya akan semakin maju.
Diakhir perayaan ada
mangulosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar