ERAU ADAT KUTAI

ERAU Adat Kutai dilaksanakan dalam rangka HUT Kota Tenggarong yang ke 242 tahun (28 September 1782) pada tanggal 21 s/d 29 September 2024

Senin, Mei 15, 2023

  

Berbeda dari ibadah-badah minggu biasa sebelumnya, ibadah minggu ini menggunakan bahasa Jawa dan Dayak, hal ini dilakukan karena ibadah minggu GPIB Jemaat Efata Tenggarong bernuansa Jawa dan Dayak, Minggu (14/5/2023).

 

Di awali dengan tarian Dayak sebagai pengantar Pendeta dan Majelis bertugas menuju mimbar. Gemulai tarian penari Dayaknya membuat para jemaat terperangah menyaksikannya.

 

Jemaat dari suku Dayak memakai pakaian Dayaknya, suku jawa memakai pakaian Jawanya, Toraja memakai pakaian Torajanya, Batak memakai pakaian ulosnya, NTB, NTT, Manado, dan masih banyak suku lainnya yang dimiliki oleh GPIB Jemaat Efata Tenggarong masing-masing memakai pakaian daerahnya.

 

Keberegaman etnis yang dimiliki GPIB Jemaat Efata Tenggarong memiliki kasih persaudaraan yang terlihat dan saling mengikat, ini terlihat jelas saat ada kegiatan-kegiatan di Jemaat Efata sendiri.

 

“Jangan merengek-rengek mencari Tuhan, ketika kamu mengalami pergumulan, kamu katakan Tuhan tidak ada, dimana Tuhan. Tuhan sudah ada berjalan bersamamu, Dia ada di sampingmu”, ujar Ketua Majelis Jemaat Pendeta Jepry Yuwanto Daminto.

 

“Tuhan berjalan denganmupun kamu tidak tahu dan kenal, Ketidakkenalanmu dengan Tuhan, membuat kita menjadi bodoh (Lukas 24 : 25), membuat matamu tertutup, karena kesibukanmu dengan rencana kamu hingga lupa Firman Tuhan, sibuk denganmasalah-masalah kamu, sibuk dengan duka batinmu” lanjutnya lagi.

 

“Pemberitaan Kristus sampai ke daerah Dayak, Manado, Batak, Papua, sampai keseluruh dunia yang dibawa murid-murid ke ujung bumi, sampai penggenapan selesai”

 

“JANGAN MERENGEK-RENGEK MENCARI TUHAN,

TUHAN SUDAH ADA BERJALAN BERSAMAMU”

 

www.tuanisianipar.blogspot.com

www.pariwisatakukar.wordpress.com

FB / IG /  youtube : Tuani Sianipar

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar