Wowwww…kaget…saat
mau menyalami penerima tamu, semuanya memakai pakai adat daerah, sebagian besar
memakai pakaian adat Toraja dan selebihnya ada Dayak, Jawa, Batak saat
pelaksanaan ibadah perayaan Natal GPIB Sion Jahab (28/12). Saat memasuki gereja
pun banyak yang memakai pakaian adat daerah, termasuk pendeta Della Donna
Patricia Telaumbanua-Tombeng memakai pakaian adat dayak dan suaminya memakai
adat jawa.
Lirik
“Rayakanlah kelahiranNya” persembahan dari Anak Sekolah Minggu mengawali ibadah
perayaan natal, kemudian disusul persembahan tari nusantara seperti dayak
sampai papua.
Perayaan
tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya menggunakan
lampu terang benderang, sedikit lampu di pohon natalnya, tapi tahun ini sedikit
remang-remang, mungkin maksudnya agar pohon natal buatan sendiri ini yang
lampunya mendominasi lebih menonjol untuk dilihat.
Pendeta
Albert Gosseling menyampaiakn Firman Tuhan dari Lukas 2:8,14-15 mengatakan,
hati yang baik yang berkenan di hadapan Allah, menyenangkan hati Tuhan,
meninggalkan keinginan yang berlebihan, berkorban untuk kemuliaan Allah, hidup
kudus, semakin kita menyenangkan hati Tuhan, semakin kita berkenan dihadapan
Allah, berkat diberikan Allah kepada orang yang bekenan dihadapan Allah.
Tampak
hadir, pendeta Jimmy Nanna, pendeta Della Donna Patricia Telaumbanua-Tombeng,
Polsek Tenggarong, Asmawi (lurah jahab), pendeta tetangga, Iriansyah,SP
(mewakili pemerintah), jemaat Pospelkes SP7 Kota Bangun, Efata Tenggarong,
Gloria Maluhu Tenggarong, serta undangan dari gereja tetangga setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar