SELAMAT MEMBACA

SELAMAT MEMBACA DAN MENIKMATI BERITA TERBARU DARI SAYA

Kamis, Juli 15, 2010

ANEKA JAJAK KHAS KUTAI















JAJAK GRATIS



























Pesta Adat Pelas 7 Benua, 11-18 Juli 2010 atau kurang lebih selama 7 hari masyarakat Kutai Kartanegara yang datang menyaksikan perhelatan pesta rakyat ini dimanjakan dengan suguhan Jajak Gratis diatas gubang. Jajak Gratis ini merupakan makanan/kue khas Kutai. Sebanyak 20 jenis jajak dibagikan bagi pengunjung seperti: tumpi, putu labu, onde-onde,apam, roti pisang, elat sapi, kicak, lemper/gogos, getas, putri selat, amparan tatak, golongan ayam, serabai, cincin, bingkak, wajik, pulut soko, dadar gulung, klepon, dan kelompok pisang.

Tujuan dari kegiatan ini selain untuk melestarikan jajak khas kutai tapi juga untuk memperkenalkan kepada khalayak umum makanan khas kutai.

Ketertarikan masyarakat jajak gratis karena dalam pelaksanaannya sekali dalam setahun, cara penyajian yang unik, jajak ditaruh diatas gubang (ces/ketinting) lalu dihelat ketengah sungai, sementara masyarakat sendiri menunggu dipinggir sungai dan melambai memanggil gubangnya. Banyaknya pengunjung yang berdesakan menunggu dipinggir sungai dan ketika gubangnya menepi jajaknya ludes seketika sampai ada yang basah kuyup terjatuh.

Tak lama jajak gratis ini ludes seketika, siapa terlambat tidak kebagian.

BANTUAN SOSIAL



























Disela-sela pelaksanaan Pesta Adat Erau Pelas 7 Benua (Rabu 15 Juli 2010), melalui Dinas Sosial Kab. Kukar memberikan bantuan sosial untuk 100 ribu masyarakat Kukar. Beberapa item pemberian bantuan seperti bantuan warga tidak mampu, veteran dan janda veteran, rehab rumah tidak layak huni, modal usaha Kube keluarga miskin, panti sosial, jaminan soaisla lanjut usia, jaminan sosial eks penyakit kusta, alat-alat sekolah, kube karang teruna, pembinaan penuandang cacat, mebelir PSAA Kukar, dlsb.

Pemberian bantuan ini merupakan kepedulian Bupati Kukar Rita Widya Sari kepada masyarakat Kukar atas terpilihnya beliau sebagai Bupati Kukar dalam program 100 hari Bupati dan Wakil Bupati.

FINAL LOMBA PERAHU NAGA



























Salah satu kegiatan pendukung dalam pelaksanaan pesta rakyat Erau Adat Pelas 7 Benua adalah lomba Perahu Naga. Lomba Perahu Naga ini sangat diminati oleh masyarakat Kukar atau pengunjung yang datang menyaksikan perhelatan pesta rakyat ini, terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang membuat jalan sekitar lokasi diadakannya lomba jadi macet. Dengan dibantu aparat Kepolisian dan Dinas Perhubungan membuat jalan sekiranya macet menjadi lancar.

Drs.H.Fahrodin (Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kukar) beserta dari jajaran kepolisian ikut menyaksikan acara Lomba Perahu Naga pada Rabu 15 Juli 2010. Kategori yang diperlombakan adalah kategori umum dan pelajar 750 mtr.

Teriakan penonton dalam mendukung jagoannya membuat suasana menjadi tegang ketika para peserta lomba mendekati garis finis. Race kategori umum Macan Dahan Kubar A (juara I), kemudian disusul dengan Sama Taka Paser A (juara II), PODSI Tenggarong (juara III) dan masing-masing memperoleh hadiah sebesar Rp.20 jt, Rp.15 jt, Rp.10 jt. Sementara dari kategori pelajar, tuan rumah Kukar yang diwakili oleh SMK YPK Tenggarong (juara I), MAN Kota Bangun B (juara II), MAN Kota Bangun A (juara III), SMA 1 Muara Kaman (juara IV) dan masing-masing memperoleh hadiah sebesar Rp.7,5 jt, Rp.6 jt, Rp. 5 jt, Rp.4 Jt.

Drs.H.Fahrodin (Kadis Budpar) dan mewakili dari Kepolisian menyerahkan hadiah kepada masing-masing pemenang.

PEDAGANG ASONGAN

Perhelatan Pesta Rakyat Erau Adat Pelas 7 benua dari 11-18 Juli 2010 benar-benar menyentuh masyarakat ekonomi menengah kebawah. Hal ini dimanfaatkan oleh pedagang asongan untuk mengais rejeki. Dibawah teriknya matahari dan guyuran hujan pada pedagang asongan ini tidak merasa terganggu dengan datangnya gangguan alam ini, dengan senyum dan keramahannya mereka selalu menawari para penonton yang duduk santai sambil menyaksikan lomba-lomba olah raga tradisional, walaupun mereka tidak membeli tapi pedagang asongan ini tetap melempar senyum.

Senin, Juli 12, 2010

PESTA ERAU ADAT PELAS 7 BENUA resmi dibuka

Setelah selesainya upacara mendirikan Tiang Ayu para rombongan menuju Stadion Madya Tenggarong Seberang sebagai tempat berlangsungnya pembukaan Pesta Erau Adat Pelas 7 Benua. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Ir.Jero Wacik yang ditunjuk Presiden RI mewakili Pemerintah dalam sambutannya menyampaikan agar Pemkab Kukar dan Kesultanan Kutai Kartanegara selalu menggelar pesta rakyat seperti Erau untuk menarik wisatawan mancanegara dan domestik dan juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, mari kita sambut pesta erau adat ini dengan gembira, penuh rasa kerukunan dan saling menyayangi sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika.
 
sebelum Jero Wacik menyampaikan sambutannya, Awang Faroek Ishak (Gubernur Kaltim) dalam sambutannya menyampaikan dengan tegas agar seluruh daerah obyek wisata yang ada khususnya Kukar tidak lagi terisolir, desa wisata budaya jalannya harus hotmix, ini dengan tegas disampaikan oleh Gubernur kepada Bupati Kukar. Hal ini sangat penting untuk kenyamanan para pengunjung khususnya wisatawan mancanegara.



















MENDIRIKAN TIANG AYU

MENDIRIKAN AYU
PESTA ERAU ADAT PELAS 7 BENUA  
HAM Solehoeddin II (Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura) Minggu 11 Juli 2010 melaksanakan kegiatan mendirikan Tiang Ayu sebagai pertanda dimulainya Pesta Adat Erau Pelas 7 Benua 2010. Berdirikan Tiang Ayu ini dihadiri oleh kerabat Kesultanan seperti HAM Solehoeddin II, Aji Pangeran Adipati Prabu Anom Surya Adiningrat (Putra Mahkota), Awang Faroek Ishak (Gubernur Kaltim), Farid Wadjdy (Wakgub Kaltim) serta jajarannya, Rita Widya Sari (Bupati Kukar), HM Gufron Yusuf (Wakil Bupati Kukar) beserta unsur Muspikab Kukar, Sulaiman Gafur (mantan Pj Bupati Kukar) dan seluruh pejabat Pemkab Kukar.

Kemudian dilanjutkan pembacaan tentang pemberian gelar kepada Jero Wacik (Menteri Pariwisata) dengan gelar Pangeran Wirata Perana, H.Farid W (Wakil Gubernur Kaltim) dengan gelar Raden Surya Nata Praja, Rita Widya Sari (Bupati Kukar) dengan gelar Raden Among Surawati.

Setelah selesai pembacaan gelar oleh Haji Aji Raden Mohammad Haryanto Bahroel (Menteri Sekretaris Kedaton) para undangan menuju lapangan stadion Madya Tenggarong Seberang sebagai tempat pembukaan acara ERAU Adat pelas 7 Benua 2010.                       tuani sianipar 




Rabu, Juli 07, 2010

BELULUH SULTAN

Tenggarong, 5 Juli 2010



Senin, Juli 05, 2010

IBADAH ALAM TERUNA






Ibadah Alam Teruna merupakan kegiatan yang berhubungan dengan alam, alam merupakan ciptaan Yang Maha Kuasa buat manusia untuk dikelola dan dinikmati. Ibadah Alam ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan 4 kali dalam setahun dan ini terus berlangsung tiap tahun.

Pada Minggu (4/7) pukul 14.15 rombongan Teruna GPIB Efata Tenggarong menuju Pospelkes Hosana Loa Ulung. Sebelum tiba dilokasi banyak tantangan yang harus ditempuh, mulai dari perjalanan menuju penyebrangan, lalu menyebrang dengan veri dan setelah itu jalanan yang tidak baik untuk kendaraan roda dua tapi masih bisa ditempuh.

Sehubungan dengan belum selesainya pembangunan gedung gereja yang baru, dan lokasi ibadah alam yang tidak memungkinkan untuk dipakai, karena menurut informasi dari warga jemaat yang mengkoordinir, katanya lagi basah karena habis diguyur hujan kemarinnya. Dan mau tidak mau kami memakai rumah jemaat yang sementara ini digunakan sebagai tempat ibadah bagi warga jemaat Hosana Loa Ulung, karena gedung gereja yang baru masih dalam tahap pembangunan. Ini terjadi karena gereja sebelumnya sudah dibongkar karena kondisi tanah tempat gedung gereja kondisinya labil dan dibawahnya sudah banyak terowongan akibat dari exploitasi batubara, sehingga tanah yang diatasnya sudah retak-retak dan tidak tertutup kemungkinan akan longsor.

Ibadah dipimpin oleh Pnt.Mina Jurai Trick (Ketua 3) dari Yakobus 1:19-21. Selain dari anak teruna Efata Tenggarong juga ikut bergabung dari anak teruna Hosana Loa Ulung dan Majelis dari jemaat setempat. Setelah ibadah kami disuguhi minuman dan snack untuk menambah tenaga, karena setelah itu kami mengadakan touring sekitar kampung, persawahan, sungai-sungai kecil, danau bekas tambang, hutan-hutan kecil dan areal tambang. Kegiatan ini sangat melelahkan dan jalanan yang kami lalui banyak rintangan, mulai dari pematang sawah, semak-semak belukar, sungai-sungai kecil, jalan tambang yang seharusnya buat jalur dumtruck, jalan turun naik yang terjal, dlsb.

Tantangan ini tidak menyudutkan semangat para teruna, mereka menilai ini sangat bermanfaat dan disamping itu untuk menambah pengalaman dan kebetulan ini hari libur. Dan menurut pendapat mereka kalau bisa terus diadakan kegiatan seperti ini sesuai dengan jadwal.

tuani sianipar