Gedung
gereja GPIB Jemaat Efata Tenggarong diwarnai dengan beragam pakaian etnis dalam
pelaksanaan ibadah minggu (31/7/22) seperti Toraja, Minahasa, Dayak, Batak,
Jawa, dan beberapa etnis lainnya.
Ibadah
kali ini memakai tata ibadah dari etnis Toraja, semua lagu-lagu berbahasa
Toraja dan sesekali dibarengi dengan bahasa Indonesia.
Tentu
saja ribuan tahun lalu Tuhan menciptakan keberagaman, kita melihat betapa
indahnya dan semuanya baik, keberagaman merupakan kekuatan yang sangat indah.
Dari latar belakang suku dan agama membuat bangsa semakin indah, mewujudkan
kasih persaudaraan dalam hidup.
Kasih
persaudaraan juga terlihat dengan beragam etnis yang dimiliki GPIB Jemaat Efata
Tenggarong, merupakan gereja yang jemaatnya berlatar belakang suku.
Jemaat
Efata Tenggarong dengan keberagaman yang dimiliki, memiliki kasih yang mengikat
antar etnis lainnya sehingga jemaat menjadi kuat dan kokoh. Kasih yang dimiliki
tidak akan mampu meruntuhkan kita.
Pendeta
Jepry Yuwanto Daminto (KMJ) dengan tampilan asekssoris etnis Toraja, memimpin
ibadah minggu kali ini. Beliau menyampikan, bagaimana Kasih Tuhan yang tidak
bisa diatur oleh manusia, manusia tidak bisa merubah Allah.
www.tuanisianipar.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar