Etam Sukseskan ERAU ADAT KUTAI - 21 hingga 28 September 2025

Erau Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dalam rangka Menjaga Marwah Peradaban Nusantara

Kamis, September 18, 2025

 

HORAS KUKAR    Menjamu Benua dilakukan sebelum prosesi adat Erau berlangsung, yang berfungsi sebagai pembuka komunikasi dengan mahkluk halus yang hidup di dimensi berbeda, dengan harapan mahkluk gaib tidak mengganggu upacara adat Erau.

 

Prosesi Menjamu Benua sudah dilaksanakan pada sore Kamis (18/9/2025) pukul 15.00, yang melibatkan 7 orang dewa (dukun wanita), 7 orang belian (dukun pria), 7 pangkon bini, dan 7 pangkon laki. Selama ritual dilakukan akan diiringi oleh gamelan dan gendang.

 

Menjamu Benua dipusatkan di 3 titik lokasi seperti, Kepala Benua, Tengah Benua, dan Buntut Benua.

 

Mereka akan membawa sesajen yang diletakkan di titik-titik yakni Kepala Benua di Kelurahan Mangkurawang, Tengah Benua di depan Keraton, dan Buntut Benua di Kelurahan Timbau.

 

Titik kepala benua berada di paling utara atau bagian hulu dari Tenggarong. Sementara tengah benua adalah pusat wilayah Tenggarong dan buntut benua berada disisi selatan Tenggarong atau bagian hilir. Setelah sampai di lokasi, belian dan dewa akan meletakkan jajak 41 atau 41 jenis kue di atas juhan 7 tingkat, satu ekor ayam panggang yang bulunya dan seluruh isi perutnya dimasukkan dalam tembelong atau tempat dari daun pisang. Saat ritual, pakaian Sultan dibawa sebagai pengganti kehadirannya secara fisik.

 

Rombongan berangkat dari kediaman Sultan menuju tiga titik dan meletakkan sesajian di masing-masing titik. Setelah itu, dewa menghadap ke Sungai Mahakam membacakan mantra.

 

Lalu dewa melakukan Besawai atau pembacaan doa sambil menebarkan beras, bunga dan lainnya. Rombongan kemudian menuju ke tengah benua dan terakhir di buntut benua untuk melakukan ritual yang sama.

***

www.tuanisianipar.blogspot.com

www.pariwisatakukar.wordpress.com

FB / IG /  youtube : Tuani Sianipar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar