HORAS KUKAR – Diawali dengan
tarian Tari Tapak Lembayung dari Cahaya Kedaton, disusul kemudian mempersembahkan hasil bumi berupa hasil tanaman dan perikanan, serta
olahan makanan oleh masyarakat Kutai kartanegara dari masing-masing tiap kecamatan
dipersembahkan kepada Sultan dan pejabat daerah yang ada di tribun bangku
kehormatan.
Kemudian, Sultan Kutai
Kartanegara Ing Martadipura Adji Muhammad Arifin,
membuka secara resmi perhelatan pesta rakyat adat Erau Kutai Kartanegara yang
pelaksanaannnya akan berlangsung selama satu minggu kedepan (21-28/9), dengan
ditandai pemukulan gong didampingi Menteri Pariwisata, pada Minggu (21/9/2025)
siang di stadion Rondong Demang Tenggarong, dengan mengusung tema “Menjaga
Marwah Peradaban Nusantara”.
Pada pembukaan Erau
ini, selain, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Adji Muhammad Arifin beserta permaisuri Hj. Sulastri AZ, juga turut
hadir Menteri Pariwista Republik Indonesia Widiyanti Putri Wardhana bersama
Suami, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Masúd beserta isteri, Wakil Gubernur
Kaltim Seno Adji, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri bersama
isteri, Wakil Bupati Kukar H. Rendi Solihin bersama isteri, Kapolda Kaltim
Endar Priantoro, Ketua DPRD Kukar, Forkopimda Kaltim, Forkopimda Kukar,
Walikota Bontang Neni Moerniaeni, Wakil Bupati Kutai Barat, Wwkil Bupati Barito
Timur, Kapolres Kukar, para ketua paguyuban, serta undangan lainnya.
Menteri Pariwista Widiyanti Putri Wardhana dalam
sambutannya mengatakan, “Ratusan tahun yang lalu lahir sebuah peradaban hingga
sekarang masih bisa kita saksikan saat ini, yaitu pesta adat Erau Kesultanan
Kutai Kartanegara Ing Martadipura”.
“Saya bangga dan bahagia hari ini ada di Kaltim,
khususnya Kutai Kartanegar untuk menyaksikan warisan sejarah budaya dan
kehidupan masyarakat dalam satu perayaan yang penuh makna”, katanya.
“Apresiasi kepada pemerintah Kaltim, Kukar, Kesultanan
Kutai Kartanegara, serta seluruh masyarakat berkat kerjasama dan dedikasi dan
semangat gotong royong tradisi ini tetap lestari sekaligus terus berkembang
ditengah perubahan zaman”.
Sementara Gubernur Kaltim Rudy Masúd menyampaiakn agar
selalu merawat dan menjaga Erau sebagai simbol identitas budaya yang menegaskan
betapa kayanya keberagaman bangsa kita, kearifan lokal yang diwariskan melalui
Erau adalah bagian peradaban nusantara.
“Ditengah arus globalisasi, kita tidak boleh
kehilangan akal, tidak boleh tercabut nilai-nilai budaya, kita harus tetap
menonjolkan budaya asli Kaltim, melalui Erau ini mari kita jaga keharmonisan,
suasana aman, tertib dan penuh keramahan”, sahutnya.
Kemudian Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, mengatakan
bahwa Erau merupakan adat pemersatu bagi seluruh cultur etnis di Kutai. Atas
nama pemkab Kukar berharap kepada seluruh masyarakat agar turut menjaga
kesakralan seluruh rangkaian upacara adat Erau dengan tidak melakukan tindakan
yang menyalahi norma nilai dan ketentuan adat yang berlaku.
***
www.tuanisianipar.blogspot.com
www.pariwisatakukar.wordpress.com
FB / IG /
youtube : Tuani Sianipar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar