DISPAR KUKAR – Situs Kubur Tajau Gunung Selendang Sangasanga terletak
di Bukita Selendang, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara,
Provinsi Kalimantan Timur. Lokasi
situs sekitar 1 km dari kota Kecamatan Sangasanga atau 100 mtr di sebelah timur
Jembatan Sangasanga. Situs ini berada di tepi jalan raya Sangasanga.
Situs Kubur Tajau Gunung Selendang merupakan lokasi
penemuan kubur tempayan (tajau). Kubur Tajau merupakan bentuk penguburan
menggunakan media tajau berbahan batu atau guci keramik sebagai wadah kuburnya.
Dalam situs ini ditemukan kubur tajau yang berisi tulang belulang manusia
seperti fragmen tulang tungkai, fragmen tulang pinggul, fragmen tulang rahang,
gigi, tengkorak, dan tulang berukuran kecil. Situs ini tergolong sebagai
penguburan mumi (single component) karena tidak ditemukan bekal kubur.
Situs Kubur Tajau Gunung Selendang merupakan situs
kubur tajau terbesar di Kalimantan yang bterletak di sebuah lereng bukit tidak
jauh dari sungai. Umumnya, situs-situs penguburan dengan wadah tajau yang
ditemukan di Kalimantan terletak di dalam gua atau ceruk. Hal tersebut dapat
dilihat pada situs penguburan masyarakat Dayak Maanyan di Gua Malui, Haruai Tabalong
(Kalimantan Selatan), dan Dayak Bawo di Batu Lakakdan Batu Utek, Barito Selatan
(Kalimantan Tengah) (Sugiyanto, 2017:142; Hartatik, 2011:63, 66).
Pada situs ini terdapat 52 tajau yang terbuat dari
stoneware jenis martavan dengan beberapa piring keramik yang difungsikan
sebagai tutup (posisi piring terbalik/terlungkup). Tajau-tajau tersebut disusun
secara rapat dalam posisi berdiri. Secara morfologis, wadah kubur tajau yang
ditemukan di Gunung Selendang tewrbagi menjadi dua jenis, yaitu tajau badan ramping
dan tajau badan tambun. Tajau yang
berbadan ramping memiliki bentuk bibir bergelombang dengan diameter 22 cm.
Tajau jenis ini mempunyai hiasan naga, awan, geometris, motif titik-titik dalam
pita, dan flora. Tajau berbadan tambun memiliki bentuk bibir polos tanpa hiasan
dengan diameter 23,5 cm. Tajau berbadan tambun mempunyai pola hias menyerupai
tempayan Martavan yang banyak diproduksi di Cina Selatan pada abad ke-17-18 M
(Hartatik, 2011: 64). Piring-piring penutup kubur tajau memiliki ukuran diameter
yang hamper sama, yaitu 24,5-25 cm. Pola hias pada bagian dalam piring tersebut
berupa motif hias di bawah glasir (underglaze) dengan pla cap jarring dan awan
dalam kotak-kotak melingkar berwarna hitam, sedangkan pada bagian luar berupa
motif saluran yang dilukis tidak mendatail. Motif pada piring keramik tersebut
identiuk dengan keramik yang diproduksi di Guangdong (Canton) pada akhir abad
ke-17-20 M (Hartatik, 2018: 44-45).
***
www.tuanisianipar.blogspot.com
www.pariwisatakukar.wordpress.com
FB /
IG / youtube : Tuani Sianipar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar