SELAMAT TAHUN BARU

Buat sahabat saya di seluruh pelosok Nusantara dan Manca Negara, Saya mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU 2025

Rabu, November 27, 2024

 

DISPAR KUKAR  Situs Kubur Tajau Gunung Selendang Sangasanga terletak di Bukita Selendang, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Lokasi situs sekitar 1 km dari kota Kecamatan Sangasanga atau 100 mtr di sebelah timur Jembatan Sangasanga. Situs ini berada di tepi jalan raya Sangasanga.

 

Situs Kubur Tajau Gunung Selendang merupakan lokasi penemuan kubur tempayan (tajau). Kubur Tajau merupakan bentuk penguburan menggunakan media tajau berbahan batu atau guci keramik sebagai wadah kuburnya. Dalam situs ini ditemukan kubur tajau yang berisi tulang belulang manusia seperti fragmen tulang tungkai, fragmen tulang pinggul, fragmen tulang rahang, gigi, tengkorak, dan tulang berukuran kecil. Situs ini tergolong sebagai penguburan mumi (single component) karena tidak ditemukan bekal kubur.

 

Situs Kubur Tajau Gunung Selendang merupakan situs kubur tajau terbesar di Kalimantan yang bterletak di sebuah lereng bukit tidak jauh dari sungai. Umumnya, situs-situs penguburan dengan wadah tajau yang ditemukan di Kalimantan terletak di dalam gua atau ceruk. Hal tersebut dapat dilihat pada situs penguburan masyarakat Dayak Maanyan di Gua Malui, Haruai Tabalong (Kalimantan Selatan), dan Dayak Bawo di Batu Lakakdan Batu Utek, Barito Selatan (Kalimantan Tengah) (Sugiyanto, 2017:142; Hartatik, 2011:63, 66).

 

Pada situs ini terdapat 52 tajau yang terbuat dari stoneware jenis martavan dengan beberapa piring keramik yang difungsikan sebagai tutup (posisi piring terbalik/terlungkup). Tajau-tajau tersebut disusun secara rapat dalam posisi berdiri. Secara morfologis, wadah kubur tajau yang ditemukan di Gunung Selendang tewrbagi menjadi dua jenis, yaitu tajau badan ramping dan tajau badan tambun. Tajau yang berbadan ramping memiliki bentuk bibir bergelombang dengan diameter 22 cm. Tajau jenis ini mempunyai hiasan naga, awan, geometris, motif titik-titik dalam pita, dan flora. Tajau berbadan tambun memiliki bentuk bibir polos tanpa hiasan dengan diameter 23,5 cm. Tajau berbadan tambun mempunyai pola hias menyerupai tempayan Martavan yang banyak diproduksi di Cina Selatan pada abad ke-17-18 M (Hartatik, 2011: 64). Piring-piring penutup kubur tajau memiliki ukuran diameter yang hamper sama, yaitu 24,5-25 cm. Pola hias pada bagian dalam piring tersebut berupa motif hias di bawah glasir (underglaze) dengan pla cap jarring dan awan dalam kotak-kotak melingkar berwarna hitam, sedangkan pada bagian luar berupa motif saluran yang dilukis tidak mendatail. Motif pada piring keramik tersebut identiuk dengan keramik yang diproduksi di Guangdong (Canton) pada akhir abad ke-17-20 M (Hartatik, 2018: 44-45).

***

www.tuanisianipar.blogspot.com

www.pariwisatakukar.wordpress.com

FB / IG /  youtube : Tuani Sianipar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar