Naungan
yang adem dibawah pohon kueni ditemani teh es, kopi panas, teh panas, kue apem
membuat suasana bincang-bincang (2/10) warga jemaat Pospelkes Ebenhaezer Long
Hubung Kampung Tri Pariq Makmur Kab. Mahakam Ulu dengan pendeta Jepry Yuwanto
Daminto semakin segar dan penuh canda tawa.
Pendeta
Jepry tidak sendirian, ada pendeta David Kornelius Sihombing, penatua Yudiarta
(ketua I), penatua Kornelius Kalalembang (ketua II), diaken Bungatin Samjar
(ketua III), diaken Sondang Manurung (ketua IV), diaken Dedi Sestiawan Mananeke
(ketua V), penatua Mina Jurai Trick (sekretaris), diaken Lenny Tarigan
(bendahara) dan diaken Husliton Bate yang mendampingi beliau.
Sedikit
informasi tentang Kampung Tri Pariq, Tri Pariq artinya tiga suku seperti suku
Timor, Dayak dan Jawa. Ketiga suku inilah yang dulunya mendiami kampung ini
ketika ada perusahaan disini.
Tapi
setelah perusahaan tutup, hanya suku Timor lah yang masih bertahan disini
dengan tiga gereja yang beridiri kokoh seperti gereja GPIB, GKII dan Katholik.
Kampung
Tri Pariq mempunyai tetangga kampong sejauh 20 km atau kalau pakai ketinting
(perahu kecil bermesin tempel) selama satu setengah jam.
Kembali
ke perbincangan ala Tri Pariq, perbincangan diawali dengan penyampaian program
kerja oleh Dedi (calon ketua PKB), pembangunan gedung gereja untuk tahun 2023,
perbaikan pastori, pembuatan wc umum, pohon natal, perahu ketinting untuk
mempermudah akses, tandon air.
Kami
berharap untuk kedepan, kalau bisa format perkunjungan ada pengobatan gratis dengan
membawa dokter dan penyuluh pertanian.
Sementera
Mince (sekretrais PKP), berharap keperluan PKP dilengkapi seperti seragam,
garputala, gitar, standbook, pelatihan music organ, dan masih banyak lagi
keperluan lainnya yang disampaikan.
Terakhir
pelayanan anak (dulu sebutannya sekolah minggu), mereka memerlukan seragam
kakak layan, seragam anak layan, alkitab gambar, gitar, kidung ceria, kursi meja,
alat-alat tulis, pianika, tas alkitab dan rebana tamborin.
Masih
banyak lagi yang dibincangkan disini, mulai dari program pemerintah kabupaten
yang sudah berjalan dan yang akan datang, kekhawatiran para orang tua untuk
generasi penerus mereka disini, apakah generasi penerus ini masih tetap disini
atau pindah.
“Semua
yang disampaikan adalah kebutuhan jemaat, tahun depan format perkunjungan akan
dirubah, ada pelkat, pengobatan, penyuluh pertanian dan lainnya”, ujar pendeta
Jepry merespon.
Kita
akan membuaat kotak persembahan dan pembanguan, tempat bejana baptisan
Tuhan
Yesus Kristus Memberkati Warga Jemaat Kampung Tri Pariq Makmur Long Hubung.
www.tuanisianipar.blogspot.com
www.pariwisatakukar.wordpress.com
fb /
youtube : Tuani Sianipar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar