Gereja
Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) khususnya jemaat Efata Tenggarong
dengan beragam etnis yang dimiliki, setelah di bulan Juli yang lalu ibadah
menggunakan dari etnis Toraya.
Kali
ini (23/10) menggunakan ibadah dari etnis Batak Toba, yang menggunakan
lagu-lagu dari bahasa Toba dan pakaian atau asesoris yang dikenakan dari
masing-masing etnis yang dimiliki.
Diawali
tarian tor-tor dari gerakan pemuda
sebelum pelayan firman menuju mimbar dan diikuti oleh majelis lainnya.
Dengan
mengenakan ulos dan sortali saat memimpin ibadah, Pendeta Jepry Yuwanto Daminto
menyampaikan, tentang suara Tuhan, kenapa suara Tuhan harus didengar, suara
Tuhan membawa kesan ketenangan, kedamaian, suara Tuhan memberi kehidupan.
“Hidup
taat yang dibutuhkan Tuhan, bukan persembahanmu tapi cara hidupmu yang harus
dikritisi karena tidak sesuai dengan cara hidup Tuhan”, ucap Jepry.
“Ini
Tuhan lakukan untuk kita karena Tuhan mengasihi kita”, ujarnya lagi.
Suara
Tuhan diperdengarkan dalam Alkitab dan disampaikan melalui hamba-hamba Tuhan di
gereja, ibadah, dan persekutuan.
Suara
Tuhan Menghasilkan Buah
SELAMAT
HARI MINGGU
TUHAN
YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA
www.tuanisianipar.blogspot.com
www.pariwisatakukar.wordpress.com
fb /
youtube : Tuani Sianipar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar