Selama
dua jam perjalanan kami menuju Kecamatan Sangasanga dengan menggunakan
kendaraan roda empat dari kota Tenggarong, ibu kota Kab. Kutai Kartanegara.
Sangasanga dijuluki sebagai Kota Juang, karena 73 tahun yang lalu atau tepatnya
tanggal 27 Januari 1947 terjadi peristiwa perebutan wilayah dengan masyarakat
sangasanga yang dijuluki dengan Peristiwa Merah Putih, karena wilayah
sangasanga kaya akan sumber daya alam seperti minyak bumi.
Guna
memperingati Peristiwa Merah Putih Kota Juang Sangasanga, panitia dari
kecamatan menggelar berbagai kegiatan, seperti napak tilas, pameran dan
berbagai kegiatan lainnya.
Disampaikan,
Napak Tilas diikuti sekitar 70 regu atau sebanyak 700 orang peserta yang datang
dari berbagai kecamatan, sedangkan peserta pameran ada sebanyak 35 stand dari
berbagai instansi pemerintah dan swasta. Dari masing-masing peserta pameran
akan mengadakan berbagai kegiatan unggulannya, salah satunya dari Instansi
Disdukcapil dengan program KIA nya (Kartu Identitas Anak).
Edi
Damansyah (Bupati Kutai Kartanegara) dalam sambutannya mengatakan, untuk selalu
digelar tiap tahun peringatan Peristiwa Merah Putih, agar sejarah terus kita
lestarikan, diketahui atau menjadi ilmu pengetahuan kegenerasi muda bagaimana
perjuangan ini, selalu terpatri disanubari kita, apa yang dikorbankan menjadi
pemicu semangat kita.
Pameran
pembangunan dalam rangka memperingati Peristiwa Merah Putih Sangsanga ini
digelar untuk mendorong/memberikan bagaimana mengembangkan ekonomi kerakyatan
kepada masyarakat sangasanga, memberikan dampak yang konkrit, meningkatkan
makna yang kuat buat generasi yang datang, ucarnya.
Edi
Damansyah, sebelum menyampaikan sambutannya, terlebih dahulu menyerahkan kursi
roda kepada ketua veteran (Paiman) selaku pelaku sejarah yang turut hadir.
Terakhir
peresmian Kalender Event Dinas Parwisata Kab. Kutai Kartanegara Tahun 2020, dan
setelahnya meninjau arena stand pameran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar