SELAMAT NATAL

Buat sahabat saya di seluruh pelosok Nusantara dan Manca Negara, Saya mengucapkan SELAMAT NATAL 2024 dan TAHUN BARU 2025

Selasa, Februari 14, 2012

TENGGARONG-Selain yang berada di Tenggarong, masih banyak objek wisata yang dimiliki Kutai Kartanegara yang ada di Kecamatan-kecamatan lainnya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sri Wahyuni mengakui bahwa banyak juga tempat berpotensi menjadi kunjungan wisata yang memang belum tersentuh. Untuk itu kita harus punya prioritas dalam mengembangkan tempat wisata tersebut, salah satu yang saya prioritaskan adalah wisata juang Sangasanga, ujarnya.



Menurut Sri Wahyuni, karena di Sangasanga itu tiap tahun sudah jelas ada event yang digelar untuk memperingati peristiwa pengusiran penjajah yang menduduki Sangasanga karena kandungan minyak yang melimpah saat itu. Peristiwa itu dikenal dengan peristiwa Merah Putih Sangasanga 27 Januari 1947.

Dikatakannya, ada beberapa situs wisata juang Sangasanga sudah ada, Tugu Bakaran/Pembantaian serta tugu-tugu lainnya. "Situs-situs tersebut perlu dikemas lebih baik lagi,"ujarnya baru-baru ini.

Selain wisata juang Sangasanga, Sri Wahyuni juga memerhatikan situs bersejarah yang ada di Muara Kaman yaitu prasasti Yupa. Yupa adalah peninggalan Kerajaan Kutai yang merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia dengan rajanya yang paling terkenal adalah Mulawarman.

Sri Wahyuni mengatakan situs Yupa itu juga perlu dihidupkan karena sejauh ini masyarakat Hindu asal Bali banyak yang mengunjungi situs tersebut. Tercatat mulai dari istri Gubernur dan pejabat teras di Propinsi Bali sampai dengan Kapolda Pulau Dewata itu sudah sampai ke situs Yupa Muara Kaman itu.

Menurut Sri Wahyuni karena bagi pengunjung asal Bali tersebut, perjalanan ke situs Yupa termasuk wisata religi bagi umat Hindu karena peninggalan kerajaan Hindu tertua di Muara Kaman.

Tempat pariwisata yang ada di Kukar ini akan kami hidupkan, yaitu dengan mengajak stakeholder terkait untuk sama-sama membantu mengembangkan pariwisata Kukar,"demikian ujarnya.
sumber: Koran Kaltim (pebruari 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar