Kita
adalah satu bangsa Indonesia yang tersebar hidup diribuan pulau, kita saling
mencintai, mengasihi dan melindungi satu dengan lainnya, kitalah Nusantara.
Didalamnya ada Gereja Protestaan di Indonesia bagian Barat (GPIB) atau disebut
“Indonesia Mini”.
GPIB
Indonesia Mini disebut karena didalamnya tercipta keberagaman kebudayaan, ada bermacam-macam suku yang
saling mengasihi dan saling terikat. Ada suku Batak Toba, Simalungun, Karo,
Ambon, Toraya, Jawa, Minahasa, Dayak, Timor, dan lainnya.
Gereja
Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) merupakan gereja yang jemaatnya
berlatar belakang Suku, serta bertepatan dengan Ibadah Peneguhan Diaken Penatua
masa bakti 2022 s/d 2027 Jemaat Efata Tenggarong (11/9/22) tampil dengan
pakaian khas daerahnya.
Pendeta
Maureen Suzanne Rumeser-Thomas, M.Th (ketua III MS) dalam renunggannya
menyampaikan tentang keberanian empat orang pemuda dalam lingkungan yang
berbeda, mereka menunjukkan contoh atau model ketaatan kepada Tuhan, salah
satunya adalah keyakinan mereka kepada Allah. Allah telah menolong dan menjaga
mereka.
Beliau
berpesan agar dari sekarang dapat mempersiapkan diri untuk menentukan masa
depan anak dan cucu kita nanti, apa yang kita kerjakan sekarang akan menentukan
masa depan jemaat kita.
Sementara
Pendeta Jepry Yuwanto Daminto, S.Si-Teol dalam sambutannya menyampaikan ucapan
terima kasih kepada seluruh warga jemaat dan panitia hingga proses pemilihan
diaken penatua dapat selesai, dan ucapan terima kasih kepada para pendeta yang
pernah melayani di Jemaat Efata, Tuhan selalu bersama kita.
Tuhan
Yesus memperlengkapi pelayanan Saudara
www.tuanisianipar.blogspot.com
www.pariwisatakukar.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar