Setelah
kematian Tuhan Yesus di jumat agung, sabtu sunyi terjadi keheningan, kekosongan
pemimpin, kehilangan pemimpin mereka, mereka sedih karena ditinggal oleh orang
yang mengasihinya.
Para
murid takut karena kehilangan pemimpin, yang mereka tahu Yesus mati dan tidak
bangkit, sebab harapan mereka hanya pada Yesus.
Dalam
kekosongan, para murid tetap bersatu, apa yang terjadi pada Yesus adalah bagian
dari rencana Allah.
Sabtu
sunyi (16/4) direspon puluhan warga jemaat GPIB Efata Tenggarong, pukul 05.00
wita datang ke gereja untuk sujud di hadapan Tuhan, menyerahkan segala
pergumulan kehidupan mereka. Doa sujud dipimpin oleh Pendeta Jepry Yuwanto
Daminto.
Damai
sejahtera bagimu …
www.tuanisianipar.blogspot.com
www.pariwisatakukar.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar