Sekian
lama vakum kegiatan PGI (Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia) Kabupaten
Kutai Kartanegara, kini kembali diaktifkan (28/4) setelah dikukuhkan
kepengurusan yang baru periode 2021-2026 oleh Pendeta DR Analita Migang, M.Div
(ketua PGI Wilayah Kalimantan Timur) di Pendopo Wakil Bupati Kutai Kartanegara.
Pendeta
Jepry Yuwanto Daminto (KMJ GPIB) dipercaya sebagai ketua PGI Kabupaten Kutai
Kartanegara periode 2021-2026. Beliau akan menahkodai lebih dari 25
gereja-gereja yang ada di Kab. Kutai Kartanegara.
Pagi-pagi
sekali, anak-anak dengan penuh semangat bergegas menuju kamar mandi. Tak lama
kemudian kami sudah sampai di gereja, disana sudah mulai banyak jemaat duduk
dibangku. Sementara panitia sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan
lomba dan kegiatan lainnya.
Di
aula sebelah gereja, Anak Sekolah Minggu juga sudah mulai siap siap untuk
ibadah yang dipandu oleh Kakak-kakak Layannya, dan setelahnya dilaksanakan
kegiatan lomba.
Setelah
kematian Tuhan Yesus di jumat agung, sabtu sunyi terjadi keheningan, kekosongan
pemimpin, kehilangan pemimpin mereka, mereka sedih karena ditinggal oleh orang
yang mengasihinya.
Para
murid takut karena kehilangan pemimpin, yang mereka tahu Yesus mati dan tidak
bangkit, sebab harapan mereka hanya pada Yesus.
Warna
hitam mendominasi pakaian yang dikenakan jemaat, memenuhi gedung gereja saat
menghadiri ibadah Jumat Agung (15/4) sekaligus Perjamuan Kudus di GPIB Jemaat
Efata Tenggarong.
Ibadah
dipimpin Pendeta Jepry Yuwanto Daminto (KMJ) berjalan dengan baik dan tertib
www.tuanisianipar.blogspot.com
www.pariwisatakukar.wordpress.com
Ditengah
sibuknya aktifitas umat muslim dalam mempersiapkan waktu berbuka puasa, warga
jemaat GPIB Efata Tenggarong tengah melaksanakan ibadah Kamis Putih (14/4),
atau disebut Perjamuan Malam terakhir Tuhan Yesus dengan murid-muridnya, atau
malam sebelum Yesus disalibkan.
Antusiasnya
warga jemaat terlihat dari banyaknya warga jemaat yang hadir, dengan memakai
pakaian warna putih, karena ibadah juga dirangkai dengan pembasuhan kaki kepada
ratusan warga jemaat oleh pendeta dan para majelis.
Saya
mengingatkan, “anak-anak tidak berhenti sampai disini tapi perjalanannmu masih
panjang, sekarang kita memuji Tuhan, tapi suatu saat nanti kita tidak tahu apa
yang terjadi, takutlah kepada Yesus yang mampu menghancurkan jiwa dan ragamu”,
ujar Pendeta Jepry Yuwanto Daminto (KMJ) saat memimpin ibadah peneguhan sidi
(10/4) bagi warga sidi baru GPIB Jemaat Efata Tenggarong.
Nampak
sesekali anak sidi baru menyeka air matanya saat menyanyikan pujian penyerahan
diri kepada Yesus, dan tangisan anak sidi pun nampak terlihat ketika pendeta
menyuruh mereka menyerahkan setangkai bunga dan sujud dihadapan orang tua
mereka.
Lagi
… dan lagi … dalam rentang waktu yang berdekatan, satu lagi warga jemaat GPIB
Efata Tenggarong harus kembali kepada yang punya kehidupan, menjemput umat yang
dikasihinya. Cukup sampai disini kesaksianmu di dunia ini, mari..! tinggal lah
bersamaKU di surga.
“Kematian
bagian dari kehidupan manusia, kematian harus dihadapi, kematian merupakan
kewajiban, dan tidak bisa ditolak, maka persiapkanlah diri kita”, ujar Pendeta
Jepry Yuwanto Daminto (KMJ).