Satu
umat Tuhan terbaik yang dimiliki oleh GPIB Jemaat Efata Tenggarong Kab. Kutai
Kartanegara KALTIM, yang menjawab panggilan Tuhan Yesus sejak 1991 hingga 2020
menduduki jabatan sebagai Penatua tanpa putus sampai akhir hayatnya.
Penatua Sarah Tandi Bua (61 tahun) lahir di Toraja pada 31 Desember 1959 meninggalkan dua orang putri dan satu cucu. Semangat pelayanan yang dimiliki tidak pernah berubah dengan setia melayani Tuhan Yesus sebagai seorang Penatua di GPIB Jemaat Efata Tenggarong.
Perjalanan
hidup Penatua sarah tandi Bua sudah sesuai dengan apa yang Allah rancang dalam
kehidupannya.
Jika
sekarang jasadnya disemayamkan dalam gedung gereja, ini merupakan bentuk nyata
penghargaan kita sebagai persekutuan terhadap seorang pelayan Tuhan, dalam
ibadah pelepasan yang dipimpin oleh Pendeta Albert Gosseling (KMJ Efata
Tenggarong) (21/9) dari Mazmur 23:1.
Allah
memanggil balik untuk hidup beriman bersama Tuhan, semua orang akan kembali
kepada Allah, peristiwa kematian harus dimaknai dengan peristiwa iman, semua
orang harus menjaga dirinya agar berkenan dihadapan Allah, ujarnya.
Semangat
Sarah Tandi Bua akan hidup bersama-sama dengan kita.
www.tuanisianipar.blogspot.com
www.pariwisatakukar.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar