Di
hulu Mahakam, dengan jembatan kayu terpanjang se Asia yang dikenal dengan
JEMBATAN TELIHAN berdiri sejak tahun 1976 yang digagas oleh M. Ishak Ali (saat
itu menjabat sebagai koordinator pembangunan wilayah Muara Muntai) di Kecamatan
Muara Muntai – Kab. Kutai kartanegara, jauh dari hiruk pikuk perkotaan, bersuka
cita betulungan (bekerjasama) bersama masyarakat menggelar Festival Kampung Telihan-2
(24/8).
Terlihat
masyarakat penuh antusias berjejal dengan sabar menanti duduk beralaskan rumput
dan beratapkan bintang di langit. Anak-anak terlihat sibuk dibelakang dengan
mainan lampu yang ditembakkan ke angkasa, menghiasi langit.
Edi
Damansyah (Bupati Kutai Kartanegara) dengan resmi membuka Festival Kampung
Telihan-2 (FKT), dalam sambutannya mengatakan, agar terus dilaksanakan tiap
tahun untuk masuk kaleder event pariwisata. FKT Muara Muntai dengan andalan
jembatan kayunya terus bersemangant dan dijaga dengan baik. Bersama masyarakat,
dinas Pariwisata dan pemerintah akan menfasilitasi kegiatan ini.
Di
sela-sela sambutannya, Edi Damansyah berpesan, agar jangan buang sampah ke
sungai, menjaga lingkungan bersih. Dengan FKT ini, seni budaya kita lestarikan,
ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, sektor pariwisata menjadi
unggulan daerah, kita harus dukung dengan membanguan infrastruktur jalan. Kita
jadikan Muara Muntai menjadi Kecamatan Idaman.
Turut
hadir Sri Wahyuni (kadis pariwisata), Sopan Sopian (DPRD), Mohamad Dahlan
(camat Muara Muntai), unsur keamanan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh
adat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar