Kabupaten Kutai
Kartanegara, khususnya Desa Loa Ulung masih kental toleransi beragamanya, salah
satu contoh ketika perayaan natal Bajem Hosana Loa Ulung dihadiri oleh Ibu
Hermi (Kepala Desa Loa Ulung mewakili pemerintahan) dengan memakai kerudung
ikut masuk ke dalam gereja dan duduk dibangku paling depan mengikuti ibadah
perayaan natal sampai selesai, ini yang ketiga kali beliau ikut merayakan natal
dan memberikan sambutan. Sebelum Ibu
Hermi menjabat kepala desa, Bapaknyalah yang menjabat selama 2 periode di desa
yang sama, dan diteruskan oleh Ibu Hermi. Hermi banyak menerima masukan dan
pengetahuan tentang toleransi beragama dari bapaknya. Bapaknya yang
mengajarinya bagaimana cara merajuk kebersamaan diberbagai keberagaman.
SELAMAT NATAL
Senin, Desember 11, 2017
Pukul 15.00 wita Ibadah
Perayaan Natal Anak Sekolah Minggu (ASM) GPIB Efata Tenggarong Kab. Kutai
Kartanegara (9/12) dimulai sesuai dengan warta jemaat. Pukul 14.05 bersama dua
putri kami menuju gereja dengan menggunakan sepeda motor tua, saat itu langit
terlihat mendung, dari jauh nampak hujan sudah turun, dalam perjalanan saya sampaikan
kepada anak saya supaya beli susu dulu, tapi anak saya bilang, “tidak usah Pak”
nanti kita kehujanan, kita langsung ke gereja aja! Saya jawab: oh iya! Kita
langsung saja. Pukul 14.15 wita kami
sudah sampai di gereja, dan gereja masih terlihat sepi, hanya terlihat
beberapa ASM. Berselang delapan menit kemudian hujan turun, terbayang jadi apa
tidak perayaan natal ini, ternyata tidak lama hujan berhenti, dan para ASM
Efata Tenggarong sudah mulai berdatangan bersama orang tuanya, kemudian disusul
undangan dari jemaat Gloria Tenggarong desa Maluhu, Pospelkes Hosana Loa Ulung,
gereja sudah terlihat penuh.
Langganan:
Postingan (Atom)