Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB 2024

Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB 2024 akan dilaksanakan di Musyawarah Pelayanan Kalimantan Timur II sebagai tuan rumah

Senin, November 02, 2015



20 tahun yang lalu Pendeta Victor Hutauruk, S.Th (1995) adalah Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Efata Tenggarong-Kab. Kukar. Loyalitas beliau dalam melayani tidak diragukan lagi, khususnya dalam pelayanan di Pospelkes yang banyak rintangan seperti kondisi alam (hutan, sungai), akses jalan yang masih tanah becek dan berbatu, minimnya kendaraan untuk disewa, walaupun ada kendaraan yang disewa mereka ragu-ragu karena akses jalan yang tidak baik dan sepanjang perjalanan rumah-rumah penduduk jarang ditemui. Suka duka selama beliau melayani di Efata Tenggarong sudah saya (Tuani) rasakan, beliau sosok yang bertanggung jawab dan dekat dengan Gerakan Pemuda. Pdt. Victor Hutauruk, S.Th sedikit terbantu dalam pelayanan dengan hadirnya seorang Vikaris Drs. Yan Wairizal.
Sebuah kenangan yang tak bisa hilang dari ingatan saya bersama beliau, dan tak lupa juga kendaraan dinas gereja berupa vespa yang dipakai selama melayani yang tak bisa disentuh oleh warga jemaat, maklumlah susah belinya dan bensin ditangkinyapun ngosngosan, dan satu satunya vespa di Indonesia yang berplat putih selama bertahun-tahun sampai hilang dari pandangan saya entah dimana sekarang vespa itu, seharusnya dimonumenkan aja di depan gereja.


Waktu itu kami masih pemuda, beliau pernah marah kepada kami, itu memang wajar…habis kami yang keras kepala. Banguna gereja masih yang bangunan yang lama, dibelakangnya ada lapangan volley. Waktu itu musim hujan, setiap sore pemuda main volley, lapangan berlumpur dan sering bola volley memantul kedinding gereja dan membuat dinding gereja kotor, sampai matahari tenggelam kami masih bermain. Kami sudah sering diingatkan agar jangan bermain kalau lapangan berlumpur dan jangan sampai malam, alasannya ya itu tadi dinding gereja kotor dan lapangan kayak kubangan. Saking kesalnya beliau marah-marah dan mengambil balok memuku-mukul net agar roboh dan tidak bisa bermain lagi. Dan kami baru sadar dan melihat dinding gereja sudah banyak cap/stempel bola volley, selama tidak dimarahi kami tidak pernah melihat cap/stempel itu…..ha..ha..ha..ha….aneh tapi nyata. Kami mohon maaf Pendeta, memang sekali-kali jemaat harus dikasih makan batu. Masih banyak lagi suka duka bersama Pdt.Victor Hutauruk, S.Th.

Kini (1/11) beliau sudah menambah gelarnya menjadi Pdt. Dr. Victor Hutauruk, M.Min (KMJ Ayalon, Tegal) datang ke Tenggarong melepas kerinduan sekaligus memimpin Ibadah Minggu dalam rangka Ibadah Syukur Ulang Tahun ke-67 GPIB. Dalam renungan Mazmur 118:19-29, mengatakan: selalu bersyukurlah kepada Tuhan, bawa persembahan, artinya menyerahkan diri kepada Tuhan, dan yakinlah keselamatan, kemujuran akan datang. Keselamatan bukan datang dari dukun, bukan datang dari harta, bukan datang dari jabatan, bukan datang dari kekuasaan.

Terima kasih Pdt. Dr. Victor Hutauruk, M.Min yang sudah menambah pengalaman hidup saya.
Selamat melayani di tempat Bapak, Damai Sejahtera menyertai keluarga Pendeta.
Salam kami GPIB Jemaat EFATA Tenggarong.

SELAMAT ULANG TAHUN ke 67 GPIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar