HORAS KUKAR
– “Terus berlanjut Simpang Odah Etam supaya yang
belum dapat tampil dapat tampil karena masih banyak lagi yang belum tampil
disini”, ungkap salah seorang pendamping sanggar tari
yang tampil di Simpang Odah Etam (SOE) Tenggarong, pada Sabtu (18/1/2025) malam.
Usai sanggar tari tampil,
MC selalu menanyakan kepada pelatih atau pendamping apa kesan dan harapannya
tentang SOE. Dan salah satunya menyampaikan kesannya “Sangat luar biasa
melekat antusias masyarakat”, dan kedepan “Mudahan ada turis yang
datang”.
Hingga saat ini SOE
selalu menyediakan hadiah souvenir buat penonton bagi yang bisa menjawab
pertanyaan dari MC, dan pertanyaannya sangat gampang.
Keroncong Tingkilan (Congkil)
dari Ngembang Labu mengawali tampilan SOE, kemudian disusul Tarian Dayak kenyah
dari Yayasan Benaong, lanjut lagi Selebrasi FTBI Smepsa (Festival Tunas Bahasa
Ibu) SMPN 1 Tenggarong.
Selanjutnya Tari Jepen
Lewang begenjoh dari Sanggar Adilla, Dongeng Bahasa Kutai (Syahrida Khusaiba
dari BINTEK "Bina Teater Kutai"), Tari Sempekat Dayak Tunjung dari Sanggar
tari Gegooqgoraaq desa Putak kecamatan Loa Janan, Orasi Krisis Pendidikan
Indonesia oleh Fitri Rahmawati dan
Rafa Aninditia Nur Toha siswa SMPN 3 Tenggarong.
***
www.tuanisianipar.blogspot.com
www.pariwisatakukar.wordpress.com
FB / IG / youtube : Tuani Sianipar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar