ERAU, asal kata dalam bahasa Kutia "eroh" yang artinya: ramai, riuh, ribut, suasana yang penuh suka cita. Suasana yang ramai, riuh rendah tersebut dalam arti banyaknya kegiatan kelompok orang yang mempunyai hajat dan mengandung makna, baik bersifat sakral, ritual, dan yang bersifat hiburan kegembiraan.
ERAU jugamerupakan salah satu sistem budaya yang telah berakar kuat ditengah-tengah kehidupan masyarakat Kalimantan Timur dan merupakan obyek wisata serta dapat dijadikan salah satu promosi yang handal untukmlebih meperkenalkan budaya tradisional.
PJ. Bupati Kutai Kartanegara diruang eksekutif Bupati memimpin langsung rapat persiapan ERAU 2009. Pj Bupati menyampaikan bahwa ERAU bukan hanya milik wilayah Kutai Kartanegara saja, tapi juga beberapa daerah seperti Penajem Paser Utara, Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kutai Timur (Sagatta), Kutai Barat, yang dahulu menjadi wilayah Kutai.
ERAU akan dilaksanakan pada tanggal 22 Juli - 3 Agustus 2009. ERAU tahun ini akan lebih meriah dari tahun yang kemarin, ERAU adalah milik masyarakat, bukan milik pemerintah saja, masyarakat harus dilibatkan, mari kita meningkatkan persatuan dan kesatuan serta kerja sama, kata Pj. Bupati.
ERAU ini untuk membangkitkan dan mengembangkan kepariwisataan, dan semua Olah Raga Tradisional akan dipertandingkan, Pawai di Sungai Mahakam, dll..., semua ini untuk kepentingan masyarakat, karena ERAU adalah milik masyarakat.
Dalam rapat ini Pj. Bupati Kutai Kartanegara juga didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Drs.H.M.Idrus Sy, M.Si serta dihadiri oleh para pejabat Esselon II dan III serta dari Kepolisian dan tokoh adat Kesultanan.
hendri sianipar