Setelah
selesai panitia melakukan pekerjaan utus sambut pendeta GPIB antara Pendeta
Albert Gosseling, S.Th dengan Pendeta Jepry Yuwanto Daminto, S.Si-Teol pada
tanggal 13 Juni yang lalu, kini setelah selesai menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kegiatan (24/7) kepada pendeta Jepry Yuwanto Daminto (KMJ)
dan disaksikan beberapa anggota PHMJ serta anggota panitia lainnya secara resmi
dibubarkan.
Sejak
13 Agustus 2019 atau selama duapuluh satu bulan kebersamaan melayani di GPIB
Jemaat Efata Tenggarong, kepada seluruh warga jemaat Efata Saya ucapkan banyak
terima kasih atas kebersamaannya, secara pribadi saya ucapkan terima kasih
kepada warga jemaat seperti (satu persatu warga jemaat disebutkan) atas
kepeduliannya untuk gereja ini, dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya
sebutkan. Banyak pekerjaan besar untuk Tuhan telah menanti kita, jangan pernah
berhenti berjuang untuk gereja ini, ucar Pendeta Albert Gosseling, didampingi
isteri yang juga seorang Pendeta Yanres, dalam sambutannya.
Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia
Nasional ke-25 yang ditetapkan oleh pemerintah pada tanggal 29 Mei 1996
direspon dengan pemotongan tumpeng oleh Persekutuan Kaum Lanjut Usia (PKLU) GPIB
Jemaat Efata Tenggarong (30/5) sekaligus bersamaan dengan pelaksanaan ibadah
minggu pagi.
Tahun
ini (2021) pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri dengan Hari Kenaikan Tuhan Yesus
bersamaan hari pelaksanaannya (13/5). Hidup berdampingan menunaikan ibadah
masing-masing berjalan dengan damai. Umat Islam menunaikan perayaan Idul Fitri,
sementara umat nasrani menunaikan ibadah Kenaikan Tuhan Yesus.
Ibadah
Kenaikan Tuhan Yesus berjalan dengan baik, selalu mengikuti protokol kesehatan,
sesekali nampak aparat kepolisian mengitari gedung gereja, mengamati kalau ada
sesuatu yang mencurigakan.
Tidak
seperti biasanya ibadah perayaan paskah tahun ini berbeda dengan tahun
sebelumnya. Perayaan paskah sebelum masa covid 19 selalu ramai didatangi
jemaat, gereja penuh, sehabis ibadah selalu ada kegiatan lomba-lomba, ada yang
duduk-duduk ngobrol sambil minum kopi dan teh, makan telur, bubur kacang ijo,
nasi kuning, anak-anak sekolah minggu penuh dengan ceria, lari sana lari sini,
dapat hadiah, suara toa terdengar bak petir memandu lomba, teriakan dukungan
sektor terhadap perwakilannya mengikuti lomba. Raut wajah terlihat capek
mengikuti kegiatan tapi penuh dengan ceria dan semuanya tertawa riang.
Di
tengah kebahagiaan pertambahan usia dan kesehatan yang diberikan Tuhan kepada
Diaken Jimmy Tangkulung. Keluarga mengadakan ibadah syukur atas berkat Tuhan (3/4)
dengan mengundang beberapa anggota PKB dan para gembala dari beberapa gereja
tetangga. Juga turut hadir Pendeta Albert Gosseling dan Ibu Pendeta Yanres
Gosseling didampingi beberapa majelis lainnya.
Terlihat
aparat keamanan seperti Polisi, TNI dan Satpol PP sudah bersiaga di depan
halaman gereja untuk menjaga dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,
mengingat peristiwa bom yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Setiap jemaat
yang masuk sudah diawasi pergerakannya.
Jangan
berbuat jahat di rumah Tuhan, kita adalah saksi-saksi Tuhan, tidak ada saksi
palsu, saksi palsu akan mendapatkan hukuman. Di dunia orang berdusta tidak
dihargai apalagi di Surga atau dihadapan Tuhan, ujar Pendeta Albert Gosseling
(KMJ GPIB Jemaat Efata Tenggarong) saat menyampaikan renungan dalam ibadah
minggu sekaligus peneguhan warga sidi baru (28/3) kepada 22 warga sidi baru.
Dua tahun tiga bulan saya melayani di Efata
Tenggarong, Tuhan menempatkan saya yang pertama di Tenggarong, diperkaya dalam
segala hal, ada suka duka, tawa, air mata, ini proses Tuhan untuk melengkapi
saya sebagai pelayan Tuhan. Saya ucapkan terima kasih yang telah mendukung
pelayanan saya dalam segala hal, setiap bantuan dan topangan. Mohon maaf kalau
ada kesalahan dalam perkataan, perbuatan saya selama ini, ujar Pendeta Pricilia
Bukit, S.Si-Teol dalam sambutannya dihari terakhir sebagai pelayan Tuhan di
GPIB Jemaat Efata Tenggarong (21/3).
Satu
umat Tuhan terbaik yang dimiliki oleh GPIB Jemaat Efata Tenggarong Kab. Kutai
Kartanegara KALTIM, yang menjawab panggilan Tuhan Yesus sejak 1991 hingga 2020
menduduki jabatan sebagai Penatua tanpa putus sampai akhir hayatnya.
Penatua
Sarah Tandi Bua (61 tahun) lahir di Toraja pada 31 Desember 1959 meninggalkan
dua orang putri dan satu cucu. Semangat pelayanan yang dimiliki tidak pernah
berubah dengan setia melayani Tuhan Yesus sebagai seorang Penatua di GPIB
Jemaat Efata Tenggarong.
Sudah
dua puluh lima lokasi obyek wisata dari sembilan kecamatan yang sudah kami
survey guna mengetahui pola penyebaran wisatawan dan kepuasan pengunjung oleh
tim Analisis Pasar Pariwisata, Dinas Pariwisata Kab. Kutai Kartanegara.
Kali
ini (20/9) tim mengunjungi lokasi wisata Ambors dan Pantai Duta Pemedas di
Kecamatan Samboja.
Guna
mengetahui pola penyebaran wisatawan dan kepuasan pengunjung, kembali tim
Analisis Pasar Pariwisata Dinas Pariwisata Kab. Kutai Kartanegara (6/9)
melakukan survey ke lokasi wisata Pantai Biru Kersik di Kecamatan Marang Kayu.
Pantai
Biru ini tidak jauh jaraknya dari pantai Panrita Lopi di Kecamatan Muara Badak,
beberapa hari yang lalu saya posting melalui media ini. Juga tidak jauh
jaraknya dari kota Bontang sekitar 40 km atau 35-40 menit dengan kendaraan roda
empat.
Sasaran
kami selanjutnya untuk mencapai sasaran 3000 responden dalam rangka ‘Kepuasan
Pengunjung” dan “Pola Penyebaran Wisatawan” adalah Desa Wisata Kedang Ipil dan
Desa “Wisata Nelayan” Pela yang berada di Kecamatan Kota Bangun (29/8) Kab.
Kutai Kartanegara.
Tahun
ini (2020) Dinas Pariwisata Kab. Kutai Kartanegara melalui Kasi Analisis Pasar
Pariwisata kembali melakukan survey dengan manargetkan 3000 responden yang tersebar
di beberapa lokasi wisata, dengan melibatkan beberapa mahasiswa dari POLNES
Samarinda.
820
responden sudah disurvey di lokasi wisata Pulau Kumala Tenggarong dan Kota
Wisata Juang Sangasanga, kemudian di Pantai Indah Sambera dan Pantai Panrita
Lopi Muara Badak (23/8) dengan melibatkan dua orang mahasiswa dari POLNES
Samarinda.

Setelah
terlaksananya pelaksanaan Forum Group Diskusi (FGD) Kajian Pengembangan Kawaan
Wisata Kab. Kutai Kartanegara 4 agustus 2020 yang lalu oleh Dinas Pariwisata
Kab. Kukar dan bekerjasama dengan Tim konsultan dari Bandung di Hotel
Singgasana Tenggarong yang dihadiri dari beberapa Kecamatan yang mempunyai
kawasan wisata strategis, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, perhotelan,
pemerhati wisata, ASITA, HPI, forum desa wisata, asosiasi benda pusaka, forum
komunikasi media tradisional, Pokdarwis di 10 Kecamatan dan beberapa undangan
lainnya untuk menerima masukan, permasalahan yang dihadapi dan bagaimana
pemecahannya.