Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB 2024

Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB 2024 akan dilaksanakan di Musyawarah Pelayanan Kalimantan Timur II sebagai tuan rumah

Kamis, Maret 15, 2012

Keluarga Pdt.Yorinawa Salawangi,S.Th mengadakan ibadah pengucapan syukur (selasa 13 Maret 2012) atas berpulangnya Ayahanda DH.Salawangi (31 Desember 1935-26 Pebruari 2012) di Tenggarong. Sebagian warga jemaat hadir dalam ibadah pengucapan syukur ini, juga pospelkes yang ada di Sebulu dan Loa Ulung.

Pdt.Roslyn Manopo,S.Th dalam renungannya dari Lukas 24:16,30,31 menyampaikan bahwa semua manusia pasti mati, seperti Tuhan Yesus, tapi kematian juga dibarengi dengan kebangkitan, kehilangan seseorang jangan juga kehilangan pengharapan.


Pdt.Yorinawa Salawangi,S.Th dalam sambutannya menyampaikan, terima kasih atas apresiasi yang besar diberikan oleh warga jemaat, saya sangat terharu atas semuanya ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Pdt.Roslyn Manopo,S.Th atas pelayanan firman Tuhan, dan kepada Majelis. Disela-sela sambutannya, Pdt.Yorinawa Salawangi,S.Th mengisahkan kehidupan Bapak DH.Salawangi bahwa sewaktu kecil sudah berjuang untuk masa depan, tetap bersekolah dan membiayainya sendiri. Setelah masuk STM DH.Salawangi wajib militer (ABRI) dan kemudian akhirnya juga lulus di militer. Sejak kecil beliau sudah merantau ke Lampung, Pdt.Yorinawa Salawangi tidak pernah melupakan ketika Ayahnya tidak rela kalau Pdt.Yorinawa Salawangi jadi pendeta, Ayah selalu menentang, tapi Ayah tidak memaksakan kehendaknya, kemudian Ayah mengantar saya ke Yogyakarta dan Ayah terus berjuang buat study saya, dan kemudian diteguhkan menjadi pendeta. DH.Salawangi sampai meneteskan air mata ketika memberi sambutan wisuda, anak saya Yorinawa Salawangi saya titipkan buat Tuhan. Banyak pelajaran yang diberikan Ayah yang tidak saya lupakan, tapi ada pelajaran yang paling berkesan dalam hidup saya bahwa sejak kecil sudah mengajarkan selalu hidup dalam kemandirian, dan jangan mengeluh, jangan coba-coba telepon Ayah kalau tidak penting, selesaikan sendiri persoalanmu dan kalau benar-benar tidak mampu lagi menyelesaikannya, telepon Bapak, ujarnya. Bapak sempat berdoa dan meneteskan airmata dan kemudian dipanggil bapanya yang di sorga.
Selamat jalan Bapak DH.Salawangi

Seluruh warga jemaat Efata Tenggarong beserta Pospelkes turut berbelasungkawa atas meninggalnya Bapak DH.Salawangi, biarlah keluarga yang ditinggal selalu diberikan penghiburan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.

Cat. Sebagian kisah hidup Bapak DH.Salawangi sudah di potong/edit, hanya yang layak dipublikasikan.

1 komentar: